TRIBUNHEALTH.COM - Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang.
Kondisi ini ditandai dengan tulang belakang yang melengkung ke arah samping.
Padahal normalnya tulang belakang akan melengkung di bagian atas bahu dan bagian bawah punggung.
Akan tetapi pada penderita skoliosis, tulang belakang akan melengkung ke samping.
Apabila diperhatikan, tulang belakang akan membentuk huruf "S" atau "C".
dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine menerangkan jika skoliosis adalah salah satu kelainan tulang belakang yang seharusnya tumbuhnya lurus, justru malah melengkung.
Baca juga: drg. R. Ngt Anastasia Jelaskan Perbedaan Veneer dan Bleaching Gigi, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Pada Kondisi Ringan, Skoliosis Sulit Dideteksi Tanpa Adanya Pemeriksaan oleh Dokter
Menurutnya, kebanyakan kasus skoliosis bersifat ringan.
Namun seiring bertambahnya usia, lengkungan tulang punggung berpotensi memburuk.
Tulang punggung dengan lengkungan yang cukup parah bisa memengaruhi kinerja organ vital di sekitarnya.
dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine mengatakan jika skoliosis yang dialami ringan, umumnya tidak diketahui.
"Jadi kita cuman lihat tubuhnya seperti biasa nih," timpal dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.
"Nah, tapi kalau kita foto biasanya itu kelihatan, Jadi bentuk tulang punggungnya itu tidak bagus," pungkas dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.
"Seiring dengan waktu, tulang punggung yang tidak simetris akhirnya membuat tubuhnya semakin melengkung. Nah disana biasanya kelihatan sama kita (dokter)," tambah dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.
Jenis-jenis skoliosis
1. Skoliosis kongenital
Secara umum, tipe ini terjadi pada bayi yang baru dilahirkan.
Dimana terjadi akibat janin tidak sepenuhnya mengembangkan vertebrae secara sempurna ketika di dalam kandungan.
Baca juga: Makan dengan Tangan yang Tidak Steril Bisa Berdampak pada Kesehatan Gigi dan Semua Kesehatan

Baca juga: Gejala Tuberkulosis Pada Anak dan Dewasa Berbeda, Simak Ulasan dr. Tiffany Tiara Pakasi
2. Skoliosis idiopatik
Tipe ini terjadi pada masa pertumbuhan.
dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine mengatakan jika tipe skoliosis idiopatik belum diketahui penyebab secara pastinya.
Biasanya tipe ini terjadi pada puncak usia pertumbuhan.
"Artinya pada anak perempuan sekitar usia 10 sampai 13 tahun," tutur dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine..
3. Skoliosis degeneratif
Skoliosis degeneratif lebih banyak dijumpai pada orang dewasa yang pernah mengidap skoliosis sebelumnya.
Tulang belakang penderita akan mengalami aus seiring dengan bertambahnya usia.
Akibatnya tulang belakang menjadi bengkok.
dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine menambahkan jika tipe ini bisa terjadi pada orang tua.
Baca juga: Ekspetasi dari Lingkungan Terdekat yang Tak Terpenuhi Picu Remaja Mudah Stres, Ini Penjelasannya

Baca juga: Sederet Dampak Kebiasaan Menghisap Jari, Bernafas Melalui Mulut, Menopang Dagu hingga Tidur Miring
4. Skoliosis neuromuskular
Tipe ini terjadi akibat kelainan sistem saraf atau sistem otot.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi alat terapi penegak punggung.
Baca juga: Ada Sederet Penyebab Lansia Mengalami Kekurangan Gizi, Salah Satunya adalah Psikologi Kognitif
Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 29 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.