TRIBUNHEALTH.COM - Veneer dan bleaching gigi merupakan dua metode yang cukup banyak dikenal dan sudah mulai digunakan oleh orang-orang.
drg. Anastasia mengatakan, belakangan ini memang dua jenis bidang kedokteran ini cukup banyak ditanya dan diminati.
Bleaching dan veneer gigi sebenarnya adalah dua jenis tindakan yang berbeda.
Veneer disebut sebagai pelapisan gigi merupakan material pelapis yang sewarna dengan gigi dan diaplikasikan pada satu, sebagian gigi atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kondisi kecacatan di bagian email yang terjadi kondisi discolorisasi (perubahan warna) maupun kejadian kelainan bentuk untuk meningkatkan estetika maupun proteksi terhadap gigi.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan gigi dengan klik link berikut.

Baca juga: Waspada, Penggunaan Veneer yang Tidak Tepat Akan Mempengaruhi Fungsi Gigi
Sementara, bleaching atau whitening teeth disebut juga sebagai upaya pemutihan gigi merupakan suatu cara penanggulangan perubahan warna yang minimal invasif dan tergolong tindakan konservatif dengan cara pemulihan kembali warna gigi, hingga mendekati warna gigi asli melalui proses kimiawi.
Tujuan dari bleaching ialah mengembalikan faktor estetika pasien secara sederhana tetapi efektif, dengan syarat bila tindakan scaling dan polishing tidak mereduksi kondisi discolorisasi atau perubahan warna yang sudah terjadi.
Metode untuk memutihkan gigi dengan cara diaplikasikan atau dioleskan.
Pada teknologi yang sekarang digunakan penyinaran, agar proses yang diharapkan lebih cepat berlangsung dan hasilnya lebih optimal.
Baca juga: drg. Irfan Dammar Paparkan Cara Perawatan Setelah Melakukan Pemasangan Veneer Gigi, Begini Ulasannya
Karena kita tahu bahwa dalam proses kimiawi terkait bleaching gigi, yang terjadi adalah proses oksidasi dari material pemutih termasuk proses reduksi.
drg. Anastasia menyampaikan, proses bleaching sekarang dilakukan penyinaran pada waktu tertentu usai dilakukan pengolesan pada jaringan keras gigi.
Di mana kondisi jaringan lunak seperti gusi wajib dilindungi terlebih dahulu untuk mencegah kejadian iritasi.
Idealnya perlindungan gusi menggunakan rubber dam yang merupakan alat pelindung seperti karet dan dimasukkan ke dalam rongga mulut, lalu gigi akan dimunculkan, kemudian gigi dilakukan proses bleaching.
Sehingga proses iritasi ke jaringan lunak sekitar menjadi minimal.
Ini disamapaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)