Breaking News:

Diare yang Terus-menerus dan Tidak Bisa Berhenti Mengindikasikan Dalam Tingkat Berbahaya

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) terjadinya diare bisa mengindikasikan suatu penyakit.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Tribunnews.com
Ilustrasi diare pada anak, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Diare memang kondisi yang mungkin sering sobat sehat jumpai.

Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer 3 kali atau lebih dalam sehari.

Pasalnya tidak hanya encer, feses yang keluar mungkin tampak lembek atau berair.

Kebanyakan orang Indonesia sering menyebutnya mencret.

Beberapa kondisi diduga menjadi penyebab seseorang mengalami diare.

Mulai dari efek penggunaan obat-obatan, infeksi bakteri, hingga penyakit pada saluran pencernaan.

Baca juga: Meskipun Diare Tergolong Kondisi yang Wajar, Tetap Saja Anak Harus Segera Mendapatkan Penanganan

Ilustrasi perut sakit karena diare, begini ulasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi perut sakit karena diare, begini ulasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (Pixabay)

Baca juga: Tanam Benang di Bawah Lapisan Kulit Akan Memberikan Efek Lebih Kencang Sehingga Kerutan Berkurang

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

Diare yang terjadi akibat penyakit pencernaan biasanya muncul disertai dengan gejala-gejala lain.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengatakan jika terjadinya diare bisa mengindikasikan suatu penyakit.

Namun pada kebanyakan kasus, diare disebabkan karena kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.

2 dari 4 halaman

Beberapa gejala yang dialami anak ketika diare

1. Mengeluarkan tinja berlebihan

"Tidak seperti biasanya, kalau biasanya sehari sekali tapi ini lebih dari 3 kali," pungkas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

2. Ada perubahan konsistensi

"Kalau biasanya padat seperti pasta gitu seperti odol, ini tidak ini seperti cair," terang Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

"Kalau cair ada bercampur dengan ampasnya, ada yang kadang-kadang cair seperti keran itu macem-macem," timpal Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Apabila tidak segera mendapatkan pengobatan maka gejala diare akan bertambah.

Baca juga: Tanam Benang dan Tarik Benang Memiliki Teknik yang Berbeda, Ini Perbedaannya

Ilustrasi muntah merupakan gejala anak mengalami diare, begini kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
Ilustrasi muntah merupakan gejala anak mengalami diare, begini kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (pixabay.com)

Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Es Batu Apakah Memicu Gigi Sensitif? Ini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman

3. Muntah

4. Perut kembung

5. Demam

3 dari 4 halaman

Adapun tanda-tanda diare dalam tingkat yang berbahaya di mana terjadinya secara terus-menerus dan tidak bisa berhenti.

Bahkan setiap jam anak bisa mengalami diare.

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dalam sehari anak bisa mengalami diare lebih dari 12 kali atau 15 kali.

Rupanya tidak hanya itu saja, diare yang terjadi bisa disertai lendir dan darah.

"Itu suatu keadaan yang gawat juga, harus segera mendapatkan pertolongan," ulas Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Apabila diare disertai dengan muntah-muntah dan panas yang tinggi hingga penurunan kesadaran maka menunjukkan tingkat diare sudah dalam keadaan yang gawat.

"Apabila sampai terjadi dehidrasi, dehidrasinya atau kekurangan cairannya tidak segera dikoreksi, diberikan pengobatan baik, maka akan timbul gejala-gejala demam tinggi kadang-kadang disertai dengan kejang-kejang juga," tambah Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).

Pasalnya frekuensi buang air besar yang normal bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor.

Sebagai informasi, salah satu ciri-ciri pencernaan yang sehat yaitu pola buang air besar yang teratur.

Dalam artian tidak ada perubahan secara mendadak maupun drastis.

Baca juga: Dokter: Wanita yang Masih Haid Cenderung Terlindung dari Penyakit Jantung

ilustrasi diare pada anak, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K)
ilustrasi diare pada anak, begini penuturan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) (kompas.com)

Baca juga: Dokter: Meski Tidak Ada Keluhan Jantung, Wajib Lakukan Pemeriksaan demi Pencegahan

4 dari 4 halaman

Seseorang dikatakan mengalami diare jika frekuensi buang air besarnya menjadi lebih sering dari biasanya.

Sebaiknya tidak menunda ke dokter jika diare yang dialami semakin parah.

Dengan begitu diharapkan mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi obat diare.

Baca juga: Apakah Benar Sumbatan Biji Cabai Menjadi Penyebab Usus Buntu? Berikut Penjelasan Dokter

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Harsono Salimodiare Kumawus Biapong Kue Bluder Kim Cua
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved