TRIBUNHEALTH.COM - dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G menjelaskan pentingnya pemakaian kondom pada saat berhubungan seksual.
Tingginya kasus kanker leher rahim atau kanker serviks membuat masyarakat harus lebih waspada.
Pasalnya penyakit kanker serviks bisa terjadi salah satunya karena kebiasaan melakukan hubungan seksual lebih dari satu pasangan.
Baca juga: Meskipun Tidak Berganti Pasangan, Apakah Bisa Menyababkan Keputihan Karena Hubungan Seksual?
Kondisi ini bisa diperparah apabila pada saat melakukan hubungan seksual tidak menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom.
Untuk itu ia menghimbau lebih baik menggunakan alat kontrasepsi satu ini agar terhindar dari penyakit kanker serviks.

"Bukan maksud untuk "menyarankan", namun sebaiknya dihindari melakukan hubungan seksual sering berganti pasangan."
"Tetapi jika pada kondisi tertentu gunakan kondom atau pelindung," ucap Henry dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Cegah Kanker Serviks
Untuk mencegah kanker serviks ada beberapa upaya yang bisa dilakukan berdasarkan aturan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Antara lain:
Baca juga: Awas Komplikasi, Ini Risiko jika Gejala Kanker Serviks Terlambat Dideteksi menurut Dokter Kandungan
1. Primer
Adalah pencegahan utama yang bisa dilakukan. Yakni:
- Vaksinasi virus HPV sejak umur 9 hingga 50 tahun
2. Sekunder

Pasien yang terdeteksi lesi awal pra kanker (stadium awal kanker).
Sehingga belum memiliki gejala mulai dari pendarahan hingga keputihan yang banyak.
Untuk mendeteksinya, bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, IVA test, dan kolposkopi.
Baca juga: dr. Yuniar Sp.OG Sebut Pemeriksaan Pap Smear Tidak Bisa Dilakukan ketika Menstruasi
Apabila ditemukan potensi kanker serviks, maka bisa dilakukan pencegahan dengan Krioterapi yang bisa dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
Prinsip terapi ini adalah membekekukan sel-sel yang sudah terpapar oleh virus.
3. Tersier
Pencegahan ini berlaku pada pasien dengan stadium lanjut yang bertujuan mencegah kanker menyebar ke organ lain.
Penyebab Kanker Serviks
tak banyak masyarakat yang menyadarinya terlebih terkait penyebab penyakit kanker serviks bisa terjadi.
Menurut penuturan Henry, kanker serviks dapat terjadi disebabkan oleh virus HPV.
Seperti Virus Corona, HPV juga memiliki beberapa varian.

Diketahui varian HPV yang sering menyebabkan kanker serviks adalah varian 16 dan 18.
"Penyebabnya adalah dia (virus HPV) menginfeksi dan menyebar ke sel-sel leher rahim."
"Lalu membuat sel-sel itu menjadi ganas dan menyebar ke sel-sel ganas di sekitarnya," jelas Henry.
Baca juga: Vagina Kering, Hasrat Seks Menurun dan Tubuh Tak Bugar Bisa Diatasi dengan Perbaikan Hormon Estrogen
Imbasnya sel-sel yang ganas tersebut membentuk massa (tumor).
Transmisi virus ini bisa terjadi pada saat berhubungan seksual.
Dengan demikian, secara harafiah penyebutan kanker serviks kemungkinan besar disebabkan oleh faktor hubungan seksual.

Walaupun pada beberapa kasus, ditemukan seorang remaja perempuan yang belum pernah berhubungan seksual ditemukan sel-sel ganas ini (kanker serviks). Namun begitu, kasus ini harus diulas lebih lanjut.
Walau demikian, perlu diingat juga bahwa risiko terkena kanker serviks juga bisa terjadi apabila hanya berhubungan dengan satu orang saja yang telah memiliki faktor risiko tinggi alami kanker serviks.
Faktor Risiko
Salah satu kanker yang saat ini banyak menyita perhatian masyarakat , adalah kanker serviks.
Kanker serviks merupakan suatu tumor ganas yang terletak pada 1/3 area leher rahim.
Baca juga: Sebelum Terkena Kanker Serviks, Leher Rahim Bisa Alami Perubahan Ini, Bisa Terdeteksi dalam Skrining
Penyakit ini bisa dialami oleh siapa, terutama bagi mereka yang memiliki sejumlah faktor risiko.
Berikut sejumlah faktor risiko tersebut antara lain:
- Infeksi virus HPV
- Hubungan seksual
- Berjenis kelamin wanita.
Tanggap Kanker Serviks

Acapkali pasien tidak menyadari telah menderita penyakit kanker serviks.
Akhirnya terlambat diketahui dan baru mendapatkan penanganan dokter.
Hendry menyebut, biasanya pasien dengan kanker serviks baru datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut.
Beberapa gejala yang umum dijumpai, seperti:
Baca juga: Malas Menjaga Kebersihan Organ Intim setelah Berhubungan Seksual Bisa Menjadi Penyebab Keputihan
- Keputihan yang banyak
- Pendarahan dari jalan lahir
- Keluhan nyeri
Penjelasan dr Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)