TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan ialah masalah yang terjadi pada organ kewanitaan.
Masalah keputihan tentu sudah tidak asing bagi perempuan.
Perlu diketahui bahwa keputihan ada yang normal dan tidak normal.
Keputihan yang tergolong tidak normal disebabkan karena jamur, bakteri, ataupun parasit.
Tanpa disadari, ternyata melalui hubungan seksual pun bisa menyebabkan keputihan.
Setelah berhubungan seksual dan malas membersihkan organ intim bisa menjadi faktor terjadinya keputihan.

Baca juga: Waspada, Keputihan bisa Terjadi Akibat Infeksi Menular Seksual
dr. Putri Anitasari menyampaikan, mungkin bukan karena bakteri akibat hubungan seksual tetapi karena bakteri vaginosis bakterialis.
Karena kuman yang masuk berlebihan dan tidak seimbang dengan bakteri baik, akhirnya terjadi keputihan.
dr. Putri Anitasari menyampaikan, di dalam vagina terdapat bakteri baik yang melindungi dari bakteri-bakteri yang masuk ke vagina dan dinamakan Lactobacillus.
Fungsi dari Lactobacillus ialah menjaga keseimbangan pH vagina
Lactobacillus memproduksi asam laktat yang menjaga vagina agar tetap asam.
Baca juga: Meskipun Tidak Berganti Pasangan, Apakah Bisa Menyababkan Keputihan Karena Hubungan Seksual?
Selain itu, lactobacillus juga memproduksi H2O2, di mana H2O2 membunuh bakteri yang masuk ke dalam vagina.
Pada kasus Vaginosis bakterialis, bakteri jahat yang masuk ke vagina lebih banyak dibandingkan bakteri baik.
Sehingga yang terjadi adalah pH menjadi basa dan bakteri jahat menjadi banyak, maka tidak seimbang dengan bakteri baik.
Bisa terjadi Vaginosis bakterialis karena banyak faktor yang mempengaruhi :
- Menggunakan sabun kewanitaan
- Perawatan yang tidak baik ketika menstruasi
- Teknik cebok atau pembersihan vagina yang salah
Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Keputihan Berdasarkan Penyebabnya, Ini Kata Dokter
Ciri-ciri keputihannya seperti :
- Putih keabuan
- Bisa gatal ataupun tidak gatal
- Bau amis menjadi ciri khasnya
Bau amis ini disebabkan karena bakteri-bakteri anaerob.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RS Graha Husada dan Klinik Salsabila.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)