TRIBUNHEALTH.COM - Kikir gigi sudah tidak asing lagi ditelinga.
Tentunya setiap budaya memiliki tradisi yang berbeda-beda.
Perlu diketahui, terdapat budaya yang memang memiliki tradisi melakukan kikir gigi.
Beberapa individu masih mempertanyakan keamanan tindakan kikir gigi.
Apakah tindakan kikir gigi tergolong aman dilakukan jika dilihat dari sisi medis?
drg. Ummi Kalsum menjelaskan bahwa dari sisi medis kikir gigi tidak disarankan, malah dilarang .
Karena kikir gigi akan mengurangi lapisan gigi.

Baca juga: Apakah Benar Kikir Gigi Bisa Memicu Terjadinya Hipersensitif Dentin? Ini Kata drg. Ummi Kalsum Sp.KG
Berbeda lagi misalnya pada gigi yang tumpang tindih dan perlu penyesuaian dengan gigi di sampingnya, maka dibolehkan dalam batas tertentu.
Tetapi budaya yang melakukan kikit gigi tidak bisa diklaim bahwa tindakan tersebut salah.
Namun dari sisi medis memang kikir gigi tidak disarankan.
drg. Ummi Kalsum mengatakan, apabila kita memperhatikan gigi yang baru tumbuh dan terdapat gerigi dibawahnya yang disebut dengan Mamelon.
Seiring dengan seringnya digunakan terus selama gigi tumuh, maka gerigi pada gigi tersebut akan hilang.
Baca juga: Kikir Gigi Bisa Timbulkan Efek Samping, Begini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Bayangkan saja gigi yang belum digunakan secara maksimal sudah dikikir, maka tindkaan tersebut sudah menipiskan lapisan gigi.
Jika lapisan gigi semakin tipis, maka akan menyebabkan kerusakan.
Memang tindakan kikir gigi tidak disarankan karena dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Ummi kalsum, MH. Kes., Sp.KG. Seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi RSUD Sayang Rakyat Sulawesi Selatan.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)