TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan sebenarnya ialah masalah serius yang terjadi pada organ kewanitaan.
Sayangnya beberapa wanita menyepelekan keputihan dan tidak berani memeriksakan diri ke dokter.
Padahal keputihan harus segera ditangani agar tidak semakin parah.
Keputihan pun dikategorikan sebagai keputihan normal dan tidak normal, tergantung dari penyebabnya.
Meskipun begitu, jika mengalami keputihan alangkah baiknya segera ke dokter spesialis.
Bagaimana cara pengobatan dari keputihan?

Baca juga: Meskipun Tidak Berganti Pasangan, Apakah Bisa Menyababkan Keputihan Karena Hubungan Seksual?
dr. Putri Anitasari menyampaikan, untuk pengobatan saat pasien datang akan dilakukan anamnesis terlebih dahulu.
Dokter akan menanyakan pasien sudah berapa lama keputihan terjadi dan bagaimana tektur juga warnanya.
Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan dilihat kondisinya.
Tak hanya itu saja, terdapat pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan dari hasil Lab.
Misalkan sample keputihan diambil dan dibawa ke Laboratorium.
Setelah dicek di Lab akan dilihat penyebab dari keputihan.
Baca juga: Sederet Tanda Keputihan Abnormal yang Bisa Dilihat dari Warna dan Bau, Simak dr. Adniana Nareswari
Apabila penyebabnya adalah jamur, maka dokter akan memberikan anti jamur.
Pasien akan diberikan anti jamur dosis tunggal.
Selain itu juga tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual terlebih dahulu.
Edukasi dalam menjaga kesehatan vagina perlu diperhatikan dengan baik.
Jika keputihan terjadi karena infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan anti bakteri.
Obat anti bakteri tergolong berbagai macam, ada dosis tunggal, dosis satu minggu dan ada juga dosis kombinasi obat.
Baca juga: Malas Menjaga Kebersihan Organ Intim setelah Berhubungan Seksual Bisa Menjadi Penyebab Keputihan
dr. Putri Anitasari menyampaikan, pengobatan dari keputihan tergantung dari penyebabnya dan dokter tidak asal meresepkan obat saja.
Penanganan dari keputihan tidak semua sama, tergantung dari jenis dan penyebab keputihan itu sendiri.
Apabila mengalami keputihan jangan mendiagnosis sendiri, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RS Graha Husada dan Klinik Salsabila.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)