TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat sudah rutin melakukan kontrol ke dokter gigi?
Pemeriksaan gigi dan mulut tidak perlu menunggu gigi sakit terlebih dahulu.
Alangkah baiknya melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali.
Setiap orang disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali ternyata ada tujuannya.
Dengan melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi, maka bisa diketahui masalah yang terjadi di dalam rongga mulut.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sebut Estetika di Kedokteran Gigi Seperti Perawatan Bonus, Ini Penjelasannya

Baca juga: Penyebab Paru-paru Basah adalah Infeksi Bakteri, Virus atau Jamur, Begini Selengkapnya
Namun kebanyakan orang baru mengunjungi dokter gigi ketika sudah mengalami kasus tertentu yang mana membuat seseorang tidak nyaman.
Ada beberapa orang yang diharuskan untuk datang berulang kali ke dokter gigi.
Hal ini karena pada beberapa kondisi memang mengharuskan pasien datang kembali ke dokter gigi.
Sebagai contoh seperti pada proses pembersihan karang gigi.
Jika kasus yang dialami pasien tergolong ringan, maka pasien hanya perlu sekali kedatangan saja dalam proses pembersihan.
Namun berbeda jika pasien mengalami kasus infeksi jaringan pendukung gigi yang sudah dalam tahap kronis.
Berdasarkan penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, dokter gigi bisa merencanakan tindakan lebih dari satu kali kunjungan pasien.
Hal ini karena dokter gigi tidak hanya sekedar membersihkan karang gigi saja.
Akan tetapi perlu juga dilakukan tindakan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing individu.
Baca juga: Fungsi Jantung yang Rusak Akan Berakibat Pada Gagal Jantung, Ini Kata dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP

Baca juga: Penyakit Jantung Tidak Memandang Usia, Ini Pemeriksaan yang Bisa Dilakukan Usia 20 Tahun ke Atas
Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika dokter gigi bisa merencanakan tindakan-tindakan lainnya apabila diperlukan.
"Misalnya pada kasus-kasus tertentu dibutuhkan pengembalian atau pemulihan gusi yang mengalami pembengkakan abnormal," imbuh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
"Sehingga membutuhkan tindakan-tindakan tertentu oleh dokter gigi," tambah Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
"Bisa juga pada kasus lain dimana tulang penyangga gigi sudah rusak atau hancur akibat proses infeksi," sambung Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.
Sehingga dokter gigi perlu melakukan tindakan penambahan tulang penyangga gigi atau pemberian tindakan lanjut lainnya.
Ada juga keadaan darurat lain seperti radang gusi akibat adanya karang gigi yang menempel dengan tipe karang yang sangat keras.
Kondisi ini memerlukan tindakan yang tidak hanya sebentar, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen bisa membutuhkan waktu hingga 2 jam.
Baca juga: Meskipun Sudah Melakukan Slimming Treatment, Kenaikan Berat Badan bisa Terjadi, Simak Penjelasannya

Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sebut Estetika di Kedokteran Gigi Seperti Perawatan Bonus, Ini Penjelasannya
Dengan persetujuan pasien, bisa saja dokter gigi memerlukan perencanaan tindakan lebih dari sekali.
Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pasien memiliki kondisi gigi dan mulut yang sehat secara optimal.
Baca juga: dr. Bayushi Eka Putra Sebut Penyakit Jantung Koroner adalah Penyakit Jantung yang Paling Mematikan
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Sapa Dokter edisi 30 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.