Breaking News:

Kegagalan Ovarium Prematur Menyebabkan Wanita Mandul dan Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS wanita yang mengalami kegagalan ovarium prematur bisa menemui dokter spesialis kandungan.

Grid.ID
Ilustrasi wanita mandul akibat menderita kegagalan ovarium prematur, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Kegagalan ovarium prematur adalah penyakit yang umum terjadi.

Angka kejadian kegagalan ovarium prematur ialah 1 persen pada perempuan dibawah usia 40 tahun dan 0,1 persen pada perempuan di bawah usia 30 tahun.

Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup seorang wanita, menyebabkan gangguan kesehatan, dan meningkatkan risiko kematian.

Secara substantional kegagalan ovarium prematur dapat menurunkan kualitas hidup baik fisik maupun psikologis.

Selain dapat menyebabkan kemandulan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Kita tahu sama seperti hormon testosteron, dia (hormon estrogen) mengatur fungsi metabolisme tubuh, metabolisme gula, lemak ya itu diatur oleh hormon," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Kriteria Gusi yang Sehat menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Ilustrasi alami kegagalan ovarium prematur, begini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi alami kegagalan ovarium prematur, begini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (kompashealth.com)

Hal ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.

Baca juga: Ini yang Perlu Diupayakan Pasien Steven Johnson Syndrome agar Miliki Kualitas Hidup Lebih Baik

Sehingga pada saat hormon estrogen menurun, maka bisa dibayangkan jika risiko penyumbatan pembuluh darah semakin besar.

Lantas apakah pola hidup bisa memengaruhi kejadian kegagalan ovarium prematur?

"Kalau boleh saya katakan, itu faktornya internal ya," pungkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

2 dari 3 halaman

"Jadi gaya hidup kurang istirahat misalnya atau dia seorang perokok atau kalau dikatakan gaya hidup memang tidak bersifat langsung," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Saya sudah utarakan tadi, kromosom X nya berubah atau mengalami mutasi. Itu tidak dipengaruhi oleh gaya hidup atau autoimun itu tidak dipengaruhi oleh gaya hidup," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: dr. Indra Teguh Wiryo, Sp.KK Paparkan 7 Faktor Penyebab Munculnya Skin Tag, Berikut Ulasannya

Ilustrasi kemoterapi meningkatkan risiko kegagalan ovarium prematur, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi kemoterapi meningkatkan risiko kegagalan ovarium prematur, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Pexels)

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Skin Tag dengan Kanker Kulit? Begini Penjelasan dr. Indra Teguh W, Sp.KK

"Orang mengalami radiasi kemoterapi itu kan karena problem keganasan atau cancer ya kan, bukan gaya hidup," timpal Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Tetapi mungkin secara tidak langsung faktornya kecil sekali gaya hidup. Jadi kalau saya ditanya apakah gaya hidup, mungkin dibawah 10 persen lah ya untuk menyebabkan primary ovarian insufficiency (kegagalan ovarium prematur)," imbuh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Tetapi faktornya adalah materi genetik di dalam tubuhnya atau paparan toksik atau racun ya akibat paparan radiasi dari kemoterapi. Untuk gaya hidup cuman 10% lah dan itu tidak langsung ya, begitu," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Hal ini karena sifat kondisi kegagalan ovarium prematur adalah internal atau di dalam.

Apabila terdapat wanita yang curiga mengalami kegagalan ovarium prematur, maka yang perlu ditemui adalah dokter spesialis kandungan.

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dokter kandungan dapat memeriksa dan memberikan pengobatan terkait masalah ovarium.

Terpenting adalah kerja sama atau kesepakatan dan keterbukaan dengan pasangan apabila sudah menikah.

Baca juga: Menstruasi Tidak Lancar Tanda Kanker Serviks, Benarkah? Ini Kata dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G

Ilustrasi kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi kegagalan ovarium prematur, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (bridge clinic)

Baca juga: Kenali Masalah Gusi yang Rawan Muncul dan Cara Mengatasinya dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

"Jadi dokter dalam hal ini adalah dokter kandungan," papar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Apakah Skin Tag Masuk Dalam Kategori Permasalahan Kulit yang Berbahaya? Begini Kata dr. Indra Teguh

3 dari 3 halaman

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 12 Januari 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKegagalan ovariumPenyakit JantungKemandulanHormon testosterondr. Binsar Martin Sinaga
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved