Breaking News:

dr. Ronald Hokum: ketika Mengalami Anemia Jangan Anggap Cukup Diberi Penambah Darah, Ini Alasannya

Jenis kanker darah yang sering kita dengar adalah leukimia, sebenarnya ada yang lebih jarang kita dengar yakni limfoma malignum, dan myeloma multiple.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi obat penambah darah 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker darah merupakan penyakit yang harus kita waspadai, karena dapat membahayakan kesehatan.

Kanker bisa digolongkan menjadi 3 kelompok, yang sering kita dengar ialah leukemia, tetapi sebenarnya ada yang lebih jarang kita dengar seperti limfoma malignum, dan myeloma multiple.

Sering kali masyarakat mengabaikan gejala-gejala yang terjadi.

dr. Ronald Hokum menyampaikan, ketika mengalami anemia dan pucat jangan selalu dianggap bahwa hanya diberikan obat-obat penambah darah biasa jika prosesnya berlangsung terus.

Misalkan timbul lebam atau mimisan yang sebenarnya tidak pernah terjadi sebelumnya, sebaiknya segera berkonsultasi ke pusat layanan kesehatan.

ilustrasi obat penambah darah
ilustrasi obat penambah darah (health.kompas.com)

Baca juga: Ada Berapa Jenis dari Kanker Darah? Simak Penjelasan dr. Ronald Hukom

Jika timbul pembesaran-pembesaran kelenjar, sebaknya segera mencari kepastian apakah sekedar infeksi atau sesuatu yang lebih serius.

dr. Ronal Hokum mengatakan, jika ada pasien usia tua yang dan pucat datang dengan lebam yang dipikirkana pakah pasien tersebut terkena leukimia.

Pada Myeloma multiple juga pada orangtua, biasanya yang sering terabaikan datang dengan keluhan tulang.

Karena penyebaran myeloma sering terjadi pada tulang.

Sedangkan limfoma, biasanya gejala yang dialami lebih jelas.

2 dari 3 halaman

Misalnya pembesaran kelenjar dengan tanda-tanda demam atau penurunan berat badan, kadang-kadang berkeringat ketika malam hari dan tidak bisa dijelaskan.

Baca juga: Berbagai Macam Faktor Risiko Cetuskan Penyakit Kanker Darah, Simak dari dr. Olga Rasiyanti Siregar

Pada pasien limfoma, yang terjadi terutama adalah pembesaran kelenjar.

dr. Ronald Hokum menyampaikan, pada leukimia bisa mengalami pembesaran kelenjar, tetapi umumnya lebih sering pembesaran kelenjar berhubungan dengan limfoma.

dr. Ronald Hukom menyampaikan bahwa kanker darah lebih banyak ditemukan pada usia di bawah 20 tahun.

Misalnya leukimia akut golongan limfoblastik atau disebut dengan ALL banyak ditemukan pada usia di bawah 20 tahun.

Pada usia diatas 60 tahun juga ada tipe tertentu, pada orang berusia muda mungkin tidak banyak ditemukan.

Meloma multiple banyak ditemukan pada seseorang yang berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Akut dan Kronis yang Disampaikan dr. Yusuf Aulia Rahman Sp.PD

Pada orang dewasa berusia 40 tahun maupun 50 tahun dan juga pada orang tua sering ditemukan leukemia AML (Leukemia Mieloblastik Akut).

dr. Ronald Hukom menyampaikan, leukemia ada yang akut dan ada yang kronik.

Leukemia kronik juga banyak didapat pada usia di atas 40 atau 50 tahun.

3 dari 3 halaman

Jika dilihat dari faktornya, kanker darah yang dialami pada usia produktif dan kanker darah yang ditemukan pada usia lanjut terdapat faktor-faktor risiko yang kita tahu cukup berhubungan dengan kanker-kanker tertentu.

Misalnya makin bertambah usia seseorang, maka akan semakin tinggi risiko mengalami Myeloma multiple atau leukemia akut jenis Mieloblastik.

Faktor risiko lain seperti radiasi maupun lapangan elektromagnetik.

Baca juga: Pentingnya Mengenali Penyebab Anemia yang Menimbulkan Beberapa Keluhan Lainnya

Contohnya ketika tinggal didaerah-daerah tertentu dengan medan elektromagnetik yang kuat dapat meningkatkan risiko kanker.

Faktor risiko lain seperti infeksi virus, terdapat virus-virus tertentu yang berhubungan dengan limfoma.

Tak hanya itu saja, penggunaan bahan-bahan kimia atau bisa juga orang yang sebelumnya mengalami kanker jenis lain dan dilakukan kemoterapi atau diradiasi setelah beberapa tahun kemudian bisa timbul jenis kanker yang lain, terutama leukemia.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Ronald Hukom. Seorang dokter/konsultan onkologi medik.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanemiapenambah darahRonald Hokum
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved