Breaking News:

Psikolog: Trauma Akibat Kekerasan Bisa Sembuh, Sepanjang Lingkungannya Mendukung

Terjadinya kekerasan tentu membuat seseorang merasa trauma. Ketika seseorang mengalami trauma, maka diperlukan pendampingan dan support orang terdekat

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompasiana.com
ilustrasi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual 

TRIBUNHEALTH.COM - Kekerasan seksual merupakan tindakan asusila.

Seseorang yang menjadi korban kekerasan seksual merasa kotor, takut, dan tidak percaya diri.

Korban kekerasan seksual bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak pun bisa berisiko menjadi korbannya.

Kekerasan seksual merupakan tindakan yang terkait dengan organ seksual, namun tindakan tersebut tanpa persetujuan dari korban.

Artinya ada unsur pemaksaan, sesuatu yang tidak disetujui atau tidak disukai oleh korban.

Ketika seseorang menjadi korban kekerasan seksual, tentunya akan mengalami trauma.

ilustrasi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual
ilustrasi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual (kompasiana.com)

Baca juga: Psikolog Paparkan Dampak Kekerasan Seksual pada Anak, Baik Secara Fisik Maupun Psikis

Apakah trauma akibat kekerasan seksual yang sudah sembuh bisa terulang kembali?

Adib Setiawan mengatakan, harusnya trauma yang sudah sembuh tidak terulang.

Kalau memang sembuhnya sudah 100 persen, seharusnya sudah tidak mengalami trauma kembali.

Kecuali memang sembuhnya masih 50 persen, bisa saja lukanya memang belum sembuh.

2 dari 3 halaman

Meskipun korban berkata bahwa luka sudah sembuh tetapi di dalam hati masih belum sembuh.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Anak Mengerti Bahwa Suatu Tindakan Tersebut adalah Kekerasan Seksual?

Jika dalam kondisi tersebut, maka perlu disembuhkan kembali.

Sepanjang lingkungannya memang mendukung dan lingkungan menjadi harmonis, tentunya trauma tidak akan terulang.

Tetapi jika lingkungannya mencekam dan banyak tekanan, bisa saja luka tersebut timbul kembali.

Mengenai trauma sangat tergantung di mana korban berkembang.

Sehingga proses penyembuhan pada anak juga dipengaruhi oleh lingkungan.

Artinya, lingkungan seperti keluarga atau masyarakat yang kondusif akan membuat nyaman, begitu pun sebaliknya.

Baca juga: Ketahui Alasan Mengapa Anak-anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual

Adib Setiawan mengatakan, cara mengatasi trauma yaitu damai terhadap diri sendiri.

Tentunya ada beberapa orang yang bisa damai terhadap diri sendiri melalui proses pendidikan, dukungan keluarga, atau proses dukungan teman.

Tetapi beberapa individu juga butuh bantuan dari psikolog untuk melakukan konseling dan terapi.

3 dari 3 halaman

Proses pendampingan psikologi tentunya sampai orang tersebut kembali semangat.

Pada proses pendampingan bisa saja sampai anak sudah ceria, sudah semangat, anak mulai mau bercerita, dan menerima kenyataan hidup.

Baca juga: Psikolog Sampaikan Cara Menghindari Lingkungan yang Rentan Terjadi Kekerasan Seksual

Ketika anak sudah dalam kondisi seperti yang disebutkan di atas, bisa saja pendampingan sudah cukup dan pendamping memastikan bahwa keluarga sudah harmonis.

Dilakukan pendampingan secukupnya sampai anak kembali ceria.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTraumaKekerasan SeksualAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved