TRIBUNHEATLH.COM - Masalah kekerasan seksual saat ini semakin marak terjadi.
Korban dari kekerasan seksual tidak hanya orang dewasa saja, bahkan anak-anak termasuk golongan rentan sebagai korbannya.
Kekerasan seksual bisa terjadi di lingkungan rumah, masyarakat, ataupun sekolah.
Bahgaimana cara menghindari lingkungan yang rentan terjadi kekerasan seksual?
Adib Setiawan mengatakan, tentunya di masyaraka perlu ditumbuhkan sifat malu.
Sifat malu sebenarnya sesuatu yang bisa ditumbuhkan sejak anak-anak.
Baca juga: Cara Menghadapi dan Menghindari Lingkungan yang Terdapat Kekerasan Seksual
Peran sekolah, peran tokoh masyarakat dan peran tempat ibadah bisa dimaksimalkan untuk menanamkan seseorang memiliki rasa malu.
Artinya orang-orang yang akan melakukan kekerasan juga merasa malu.
Cara menghindari dan menghadapi lingkungan yang sering terjadi kekerasan seksual yakni pastikan tinggal di lingkungan yang sehat.
Sehat itu gampangnya dari ukuran rumah, jumlah orang yang tinggal di lingkungan tersebut juga akan terlihat.
Jika dalam satu rumah misalnya terdapat 3 kamar dan ditempati oleh 10 orang, maka itulah lingkungan yang tidak sehat.
Potensi untuk terjadi kekerasan seksual jauh lebih tinggi.
Baca juga: Meskipun Tidak Semua, Korban yang Memiliki Riwayat Kekerasan Seksual bisa Melakukan pada Orang Lain
Selain itu, pastikan kedua orangtua jangan sering bertengkar.
Karena kadang kala seorang anak yang mendapatkan kekerasan seksual adalah karena kedua orangtua yang sering bertengkar.
Akhirnya anak mendapatkan kekerasan seksual entah dari tetangga, paman, atau dari siapapun yang berpotensi menjadi pelaku kekerasan seksual.
Yang lebih mengejutkan lagi pelaku kekerasan seksual adalah orangtua sendiri juga bisa terjadi.
Adib Setiawan menegaskan, lingkungan yang sehat berawal dari anggota atau orang yang tinggal di rumah tersebut dan keakuran kedua orangtua atau potensi bertengkarnya orangtua.
Jika kedua orangtua sudah harmonis, kemungkinan besar seorang anak mendapatkan kekekrasan seksual sangat kecil.
Baca juga: Dampak Kekerasan Seksual antara Anak Laki-laki dan Perempuan adalah Sama, Ini Kata Psikolog
Tak hanya itu saja, saudara kandung yang sering bertengkar juga mempengaruhi terjadinya kekerasan seksual.
Misalkan memiliki saudara kandung yang banyak atau sepu[u yang tinggalnya satu rumah tentunya kurang sehat.
Pastikan lingkungan tempat tinggal tidak banyak orang, sehingga kan memberikan kenyamanan.
Semakin crowded disuatu tempat, maka kemungkinan terjadinya kekerasan seksual semakin tinggi.
Situasi yang crowded misalnya saudara jauh sedang menumpang tidur dan ketika tidur, mau tidak mau pasti satu kamar dengan anaknya.
Dari hal tersebut kadang kala melakukan kekerasan seksual entah memeluk, tangan yang meraba-raba.
Baca juga: Psikolog Paparkan Dampak Kekerasan Seksual pada Anak, Baik Secara Fisik Maupun Psikis
Adib Setiawan menegaskan, kekerasan seksual akan semakin sedikit jika budaya numpang-menumpang semakin sedikit.
Semakin banyak budaya orang menumpang, maka kekerasan seksual smeakin tinggi.
Ketika orang menumpang, artinya dalam tekanan, dan ketika dalam tekanan ada saja cara mencari kebahagiaan yakni dengan melakukan kekerasan seksual.
Jika ada saudara yang menumpang di rumah, pastikan orangnya terbuka, banyak omong, dan tidak pendiam.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)