Breaking News:

Ketahui Beberapa Orang yang Berisiko Mengalami Bronkitis Menurut Pemaparan dr. Hendrastutik

Menurut dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis.

tribunnews.com
ilustrasi penyakit bronkitis, begini penjelasan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes 

TRIBUNHEALTH.COMBronkitis sangat erat kaitannya dengan faktor gaya hidup.

Berikut beberapa orang yang rentan mengalami bronkitis, antara lain:

  • Perokok aktif
  • Sering terpapar polusi
  • Sering terpapar bahan kimia
  • Tidak menjaga kebersihan

Baca juga: Salah Satu Dampak Bahaya Asap Rokok adalah Menyebabkan Seseorang Mengalami Bronkitis

ilustrasi penyakit brokitis, begini pemaparan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes
ilustrasi penyakit brokitis, begini pemaparan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes (Kompas.com)

Baca juga: Rupanya Banyak Hal yang Bisa Menyebabkan Terjadinya Sariawan, Bahkan Bisa Disebabkan oleh Virus

Untuk membahas mengenai informasi kesehatan paru-paru, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja yang sudah berkompeten seperti dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes.

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes merupakan Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes lahir Sragen, 19 April 1983.

Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2009.

Setelah itu dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes melanjutkan program Pasca Sarjana jurusan Biomedik-Megister Kedokteran Keluarga pada tahun 2012 hingga 2017 di Universitas yang sama ketika menempuh pendidikan S1.

Rupanya di tahun yang sama, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes juga mengambil program Pendidikan Dokter Spesialis-I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PPDS-1).

Sejak tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengambil program doctoral di program studi ilmu kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sejak tahun 2015 hingga tahun 2018, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes kerap kali mengikuti berbagai pelatihan.

2 dari 4 halaman

Salah satu pelatihan yang ia ikuti pada tahun 2017 adalah Pelatihan Penaggulangan TB Nasional Kementerian Kesehatan RI Daerah Jawa Tengah.

Baca juga: Inilah Beberapa Dampak yang Bisa Terjadi Jika Menghirup Asap Rokok, Salah Satunya Kanker Paru-paru

Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes
Dokter Spesialis Konsultan Paru Kerja, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes (Dok. Pribadi dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes)

Baca juga: Psikolog Jabarkan Pengertian Inner Child atau Sifat Kekanakan-kanakan, Begini Penjelasannya

Terakhir, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes mengikuti pelatihan TB DOTS Bagi Petugas Dokter dan Petugas Kesehatan, PDPI Cabang Surakarta yang diselenggarakan pada tanggal 03-07 September 2018.

Perlu diketahui jika sebelum bekerja di Rumah Sakit Nirmala Sukoharjo, rupanya dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes bekerja di Puskesmas Marowo, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah pada tahun 2011 hingga 2012.

Selain itu, ia juga menjadi dosen tetap di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2017 hingga saat ini.

dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan paru-paru sebagai berikut.

Pertanyaan:

Siapa saja sebenarnya yang paling berisiko mengalami bronkitis, dok?

Apakah hanya seseorang yang memiliki kebiasaan merokok menahun atau adakah orang lain yang berisiko?

Terima kasih.

Richard, Tinggal di Grobogan.

3 dari 4 halaman

Dokter Spesialis Konsultan Paru, dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes menjawab:

Sebenarnya bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis.

Untuk kaitannya dengan perokok, memang tendensinya lebih ke bronkitis kronis yang ditandai dengan produksi dahak dan batuk yang panjang.

Populasi yang rentan mengalami kondisi ini selain perokok aktif, yang berisiko adalah usia tua.

Baca juga: Orang Tua Perlu Memberi Larangan dan Edukasi Ketika Menjumpai Anaknya Mengisap Jari

ilustrasi usia tua yang berisiko alami bronkitis, begini ulasan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes
ilustrasi usia tua yang berisiko alami bronkitis, begini ulasan dr. Hendrastutik Apriningsih, Sp.P, (K), M.Kes (kompas.com)

Baca juga: Penderita Diabetes yang Mengontrol Kadar Gulanya Memiliki Angka Harapan Hidup yang Besar

Orang-orang yang berusia tua adalah populasi atau individu yang berusia diatas 60 atau 65 tahun.

Selain itu, individu yang berisiko adalah anak-anak atau balita yang berusia kurang dari 5 tahun.

Anak-anak atau balita juga sangat rentan sekali mengalami bronkitis oleh sebab apapun, salah satunya adalah paparan asap rokok ini.

Tak hanya itu saja, individu lain yang berisiko adalah orang-orang yang memiliki komorbid atau penyakit dasar.

Contohnya seperti orang yang menderita gagal ginjal, diabetes melitus (DM) atau misalnya autoimun yang memiliki daya tahan tubuh  yang lebih rendah daripada yang normal.

Baca juga: Diabetes Tidak Bisa Sembuh Tetapi Bisa Dikontrol dengan Baik, Ini Tips dari dr. Theressia Handayani

(Tribunhealth.com/DN)

4 dari 4 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBronkitisdr. Hendrastutik ApriningsihNirmala SuriPerokok
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved