Breaking News:

Mayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ Sebut Usia Anak-anak Mungkin bisa Mengalami Depresi

Depresi bisa terjadi ketika seseorang tidak mampu mengelola suasana hati akibat tekanan dari lingkungan, sosial, keluarga ataupun sekolah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kids.grid.id
ilustrasi anak yang mengalami depresi 

TRIBUNHEALTH.COM - Adanya tekanan dalam kehidupan bisa saja membuat seseorang mengalami depresi.

Depresi sebenarnya adalah perubahan suasana hati yang didominasi oleh perasaan sedih.

Sebenarnya di masa sekarang, depresi sering kali terjadi.

Mungkinkah usia anak bisa mengalami depresi?

Mayor Kes dr. Hary menyampaikan bahwa usia anak mungkin bisa mengalami depresi.

Pada anak-anak dengan kondisi tertentu, misalnya memiliki risiko genetik mengalami gangguan bipolar dari salah satu orang tuanya pernah memiliki riwayat gangguan bipolar terutama ibu, kecenderungannya lebih besar pada anak-anak.

ilustrasi anak yang mengalami depresi
ilustrasi anak yang mengalami depresi (kids.grid.id)

Baca juga: Antara Laki-laki dan Perempuan, Manakah yang Paling Rentan Mengalami Depresi?

Sekarang juga sering kita ketahui adanya pembullyan di lingkungan sekolah

Ketika di sekolah merasa kurang nyaman karena dibully oleh teman-temannya atau mungkin tidak bisa ikut satu geng dengan teman satu sekolah, pada kondisi anak dengan kondisi tertentu bisa cenderung mengalami gangguan depresi.

Anak mulai mengalami rasa sedih, tidak berguna dan tidak dianggap.

Kondisi ini sendiri terjadi disebabkan oleh adanya ketidakmampuan beradaptasi suasana hati oleh respon emosi dengan hal yang terjadi.

2 dari 3 halaman

Perubahan respon emosional yang bisa terjadi karena konflik sosial ataupun karena faktor-faktor lingkungan lainnya yang mungkin konflik internal ataupun perasaan-perasaan bersalah, sehingga tidak mampu beradaptasi dengan respon emosional yang terjadi.

Baca juga: Seseorang yang Mengalami Masalah Saraf, Apakah bisa Menyebabkan Terjadinya Depresi?

Oleh karena itu muncullah suasana perasaan hati yang sedih berkepanjangan dan berlarut-larut, sehingga menimbulkan kondisi gangguan depresi.

Ciri dari depresi adalah perubahan suasana hati yang cenderung didominasi oleh perasaan sedih.

Mayor Kes dr. Hary menyampaikan, kondisi depresi menjadi masalah terhadap perubahan suasana hati.

Jika seseorang mengalami masalah suasana hati berkepanjangan, bisa menyebabkan perubahan pola pikir bersalah atau tidak berguna yang berlebihan.

Itulah ditemukan beberapa kasus bahwa gangguan depresi bisa berujung pada kondisi-kondisi yang menyebabkan seseorang tersebut bisa berpikir untuk mengakhiri hidupnya atau dengan kata lain terdapat pikiran-pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga: Pentingnya Memahami Tindakan yang Harus Dilakukan saat Kehilangan untuk Menghindari Depresi

Mayor Kes dr. Hary mengatakan, itulah kondisi-kondisi depresi yang mungkin sudah berjalan cukup panjang, cukup berat kondisinya dan akan terjadi bila tidak segera ditangani.

Sebenarnya kejadian depresi dimasa sekarang, gangguan depresi sering kali terjadi.

Kadang-kadang seseorang mengelak atau tidak mengakui bahwa kondisi dirinya dan suasana hatinya sedang sedih yang mungkin di luar batas wajar.

Secara prevalensinya di negara-negara maju, kondisi depresi prosentasenya bisa sampai 14,6 persen.

3 dari 3 halaman

Di negara-negara berkembang seperti di Indonesia sendiri bisa sampai 11 ataupun 12 persen.

Baca juga: Ciri Utama Depresi Ditandai dengan Perubahan Suasana Hati yang Didominasi Perasaan Sedih

Pada masa sekarang mungkin dengan situasi pandemi dan stabilitas ekonomi yang cenderung sulit, kondisi tersebut persentasenya bisa lebih meningkat.

Bisa dikatakan bahwa kondisi depresi sudah cukup umum di lingkungan sekitar maupun dilingkungan sosial.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran Jiwa RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Hary Purwono Sp.KJdepresianak Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved