TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi kulit merupakan masalah yang menyerang area kulit yang mesti diwaspadai.
Kondisi ini tak bisa dianggap sepele, terlebih jika infeksi kulit menyerang area genital.
Disampaikan oleh dr As Zuhruf Rudhuwan, infeksi kulit pada organ intim saat ini cukup banyak dijumpai pada masyarakat.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Gatal, Mulai dari Jamur hingga Infeksi Menular Seksual
Acapkali kasus infeksi kulit di organ intim terjadi pada remaja.
Namun sayangnya banyak para remaja yang takut datang ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Karena takut disangka melakukan tindakan yang diluar batas wajar.

"Kadang usia muda ini takut menemui dokter spesialis kulit dan kelamin takut disangka melakukan hal tidak-tidak."
"Padahal perlu diingat kelamin itu bukan suatu hal yang tabu atau jorok, Adapula tentang kebersihan," ungkap Zuhruf dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Sehingga perlu diluruskan terlebih dahulu terhadap kesehatan pada area genital.
Baca juga: Gatal di Area Genital Bisa Jadi Tanda Diabetes, Waspada jika Disertai Gejala Lain Seperti Mudah Haus
Dengan demikian, bila ada masalah kesehatan pada genital perlu tahu kapan harus segera berkonsultasi dengan dokter.
Salah satunya, jika mencium bau di genital, maka segera telusuri penyebabnya dan konsultasikan bersama dokter spesialis kulit dan kelamin.
Bedakan Infeksi Kulit Organ Intim dengan IMS
Keluhan infeksi kulit pada organ intim acapkali dianggap mirip dengan kejadian infeksi menular seksual (IMS).
Bila pada umumnya, untuk mengidentifikasi kedua kondisi tersebut dari riwayat kontak seksual, lalu adakah cara lain yang bisa diperhatikan?

Berdasarkan pernyataan Zuhruf, untuk membedakannya bisa melalui dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pada tahap anamnesis, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien, termasuk status sudah menikah atau belum.
Selanjutnya bila ada kontak seksual, perlu dipastikan tanggal terakhir melakukannya.
Baca juga: Alami Infeksi Kulit, Bisakah Diatasi dengan Bahan Alami? dr As Zuhruf Rudhuwan Menjawab
Namun jika dari sejumlah pertanyaan diatas tidak ada yang dibenarkan pasien, maka bisa berlanjut pada pemeriksaan fisik.
"Kadang-kadang tanpa pemeriksaan fisik kita sudah tahu gejala mengarah pada infeksi jamur."
"Kalau bintilnya skabies cuma merah biasa seperti digigit nyamuk, sementara kutil bintilnya seperti brokoli (berdungkul-dungkul)."
"Sedangkan pada infeksi jamur bintil lebih banyak ditemui di daerah lipatan, sementara IMS memiliki bau khas yang berlebihan," ungkap Zuhruf.

Berikutnya perlu dipahami bahwa infeksi di area kulit di sekitar kelamin tidak ada hubungannya dengan ujung kelamin. Biasanya hanya akan ada bekas bintil atau gatal.
Berbeda bila alami kencing nanah yang akan cenderung menumpuk pada ujung kelamin, seperti cairan.
Tanda Bebas dari Infeksi Kulit
Zuhruf menerangkan, infeksi organ intim tidak melulu dikaitkan dengan IMS akibat berhubungan seksual.
Keadaan ini bisa terjadi pada area lipatan paha hingga area pantat.
Baca juga: Fungsi Vital Kulit adalah Sebagai Regulasi Suhu Sekaligus Sebagai Proteksi, Begini Ulasan Dokter
"Namun yang paling berbahaya dan harus dihindari adalah IMS," ujarnya.
Bebas dari infeksi kulit, bila organ intim dinyatakan memenuhi kategori berikut:
- Tidak berbau
- Tidak ada bercak merah

- Kadar PH kulit normal
- Kadar PH vagina normal
- dan tidak ada penyakit di sekitarnya.
Timbul Infeksi Kulit
Infeksi kulit ini memang timbul di area kulit, bisa pada badan hingga area kelamin.
Biasanya yang paling sering terjadi adalah timbulnya:
Baca juga: Waspada, Berjabat Tangan Ternyata Bisa Menjadi Salah Satu Proses Penularan Infeksi Jamur
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri

- Infeksi kutu
- Infeksi virus
Baca juga: Benar atau Tidak, Jarang Kramas Memicu Munculnya Kutu Rambut? Berikut Ulasan dr. Arieffah Sp.KK
Penjelasan dr. As Zuhruf Rudhuwan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)