TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi kulit adalah tanda adanya masalah pada keadaan kulit.
Untuk menanganinya, dibutuhkan penanganan yang tepat agar keluhan infeksi kulit berangsur membaik.
Umumnya, dokter akan meresepkan obat atau memberikan salep disamping memberikan arahan untuk mencegah keluhan timbul.
Baca juga: Anak Mengalami Ruam Popok Apakah Diidentifikasi Jika Sudah Besar Kulit akan Sensitif dan Alergi?
Namun beredar informasi di internet bahwa infeksi kulit bisa diatasi dengan bahan alami, salah satunya dengan pemberian minyak. Kira-kira apakah cara tersebut dibenarkan?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr As Zuhruf Rudhuwan memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataanya, minyak alami memiliki beberapa jenis. Seperti minyak alami Cocos yang terbuat dari buah kelapa, minyak zaitun, atau minyak dari biji matahari.

Secara alami minyak tersebut bersifat melembabkan kulit, pada orang-orang dengan kondisi kulit kering dan berusia tua sangat direkomendasikan untuk menggunakan minyak tersebut.
"Pada orang-orang dengan kulit kering dan usia tua atau banyak risiko, daripada memberikan lotion memang lebih baik kita berikan minyak."
"Jadi minyak bisa dipakai, namun sebagai pelembap," imbuh Zuhruf.
Baca juga: Benarkah Minyak Gosok Hangat Efektif untuk Mengatasi Nyeri Ringan? Berikut Ulasan dr. Isrun Masari
Penggunaan pelembap dapat membuat kulit terasa nyaman dan dapat mengurangi rasa gatal.
Bila memiliki daya tahan tubuh yang baik, pada kondisi tertentu keluhan bisa sembuh.
Pengobatan Infeksi Kulit

Zuhruf menjelaskan prinsip pengobatan infeksi kulit pada bayi dan orang dewasa.
Meski infeksi kulit bisa terjadi pada bayi, namun penanganannya tentu berbeda dengan orang dewasa.
Misalnya pada pemberian obat oles, bayi akan diberikan obat salep sulfur .
Baca juga: Ibu Hamil Alami Infeksi Kulit, Bagaimana Nasib Janin? Ini Penuturan dr. As Zuhruf Rudhuwan
Namun jika bahan ini sulit ditemukan, maka solusi yang bisa diberikan dengan memberikan permethrin dengan jangka waktu yang tidak lama.
"Jika pada orang dewasa 8 sampai 10 jam, kalau anak bayi biasanya cukup dibawah 2 jam," ungkap Zuhruf.
Namun tentu selama pengobatan ini bayi harus didalam pengawasan orangtua.

Jika ditemukan ruam pada area kulit pasca pemberian phermetin, maka dianjurkan untuk segera dibilas.
Ibu Hamil Alami Infeksi Kulit
Infeksi kulit bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada ibu hamil.
Seorang ibu hamil yang mengalami infeksi kulit diharapkan lebih waspada, mengingat terdapat janin di dalam rahimnya.
Baca juga: Keterlambatan Regenerasi Kulit di Usia Muda Bisa Menyebabkan Munculnya Milia, Ini Kata dr. Anggy
Lalu, kira-kira mungkinkah infeksi kulit yang terjadi pada ibu hamil bisa menurun pada janin?
Menurut Zuhruf, janin akan tetap aman meski sang ibu sedang menderita infeksi kulit. Baik infeksi jamur maupun kutu.
Pasalnya penularan hanya akan terjadi jika terdapat kontak fisik.

Berbeda jika terkena infeksi virus zozter, maka dokter akan memperhatikan usia kandungan.
Bila masih tergolong trimester awal, maka bisa berisiko pada keadaan bayi.
"Itupun kalau cacar varicella yang seluruh badan, jika bukan maka kemungkinan tidak tertular asal melakukan terapi antivirus yang diminum yang aman untuk ibu hamil," papar Zuhruf.
Penjelasan dr. As Zuhruf Rudhuwan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)