TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya kita sering menemui anak yang mengalami ruam popok.
Sebagai orangtua merasa khawatir jika anak mengalami ruam popok.
Anak yang mengalami ruam popok apakah bisa diidentifikasi jika sudah besar kulit akan sensitif dan memiliki alergi?
dr. Ekawaty Yasinta menjelaskan, kita harus membedakan ruam popo tersebut memang karena alergi akibat makanan tertentu yang menyebabkan ruam popok atau karena adanya mikroba seperti jamur.
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan ruam popok.
Yang jelas, jika timbul ruam popok berarti kulitnya sensitif.
Baca juga: Saat Mengetahui Anak Mengalami Alergi, Apa yang Pertama Harus Dilakukan Orang Tua?
Untuk mengetahui bahwa kemungkinan anak nantinya akan memiliki penyakit alergi atau tidak, sebaiknya ditanyakan pada orangtua dan saudara kandung apakah memiliki penyakit alergi atau tidak.
Jika memiliki penyakit alergi, maka anak bisa beresiko terjadi penyakit alergi di kemudian hari.
dr. Ekawaty Yasinta menegaskan, yang jelas kulitnya sudah sensitif.
Alergi ini biasnaya dipicu oleh susu maupun makanan yang dikonsumsi.
Alergi yang ditemukan pada anak usia diatas 5 tahun seperti masalah saluran nafas bawah (asma) dan gejala pilek (rinitis alergi).
dr. Ekawaty Yasinta juga menyampaikan, di atas usia 5 tahun selain asma yang sering didapatkan adalah rinitis alergi yaitu masalah pada hidung.
Baca juga: Memberikan Udang Terus Menerus pada Penderita Alergi Udang, Benarkah Menjadi Kebal?
Masalah pada hidung bisa berupa keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat dan meler.
Permasalahan tersebut terjadi pada periode tertentu, misalkan saat terkena dingin atau selesai bermain dengan hewan peliharaan.
Penyebab dari kejadian ini lebih dominan pada alergen yang terhirup.
Alergen yang terhirup misalnya tungau debu rumah, bulu kucing, dan kecoa.
Alergi akan terjadi ketika adanya interaksi antara genetik dan lingkungan.
Genetik bisa dari orangtua kandung misalnya ayah dan ibu kandung, kemudian bisa dari saudara kandung.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Mendiagnosis Alergi Menurut dr. Ekawaty Yasinta Larope Sp.A(K)
dr. Ekawaty Yasinta menegaskan bahwa alergi bukanlah penyakit yang ditularkan, tetapi penyakit yang diturunkan atau diwariskan.
Alergi dapat terjadi karena faktor lingkungan atau alergen seperti makanan atau sesuatu yang terhirup.
Perlu diketahui bahwa alergi tidak seperti penyakit bawaan lainnya yang bisa dideteksi sejak di dalam kandungan, jadi alergi tidak bisa dideteksi sejak di dalam kandungan.
Tetapi alergi bisa dicegah agar anak yang lahir kecil kemungkinan terjadi alergi, terutama pada individu yang memiliki bakat alergi dari orangtua atau saudara kandung.
Pencegahannya bisa dilakukan dengan cara menghndari pajanan asap rokok, baik yang aktif maupun yang pasif.
Baca juga: Perhatikan Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak, Berikut Penjelasan dr. Lingga Pradipta Sp.A
dr. Ekawaty Yasinta menyampaikan, ibu tidak boleh merokok didalam rumah dan disekitar area kontak dengan perokok.
Selain itu cara pencegahannya tidak ada pantangan makanan pada ibu yang hamil.
Kalau memang tidak terbukti alergi, maka tidak boleh dipantang.
Tidak hanya itu saja, cara pencegahan alergi bisa dilakukan dengan pola hidup sehat.
Ketiga hal tersebut merupakan pencegahan-pencegahan yang bisa dilakukan ketika hamil.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Ekawaty Yasinta Larope Sp.A(K). Seorang dokter spesialis anak konsultan alergi dan imunologi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)