Breaking News:

Meskipun Menular, dr. Hari Sebut Jika Sudah Melakukan Vaksinasi Campak Tidak Akan Terjadi Keparahan

Menurut dr. Hari Purwanto, Sp.DV, apabila sudah melakukan vaksinasi campak atau sudah pernah terkena campak tidak perlu menjauhi penderita campak.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
m.tribunnews.com
Ilustrasi seorang anak yang terkena campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV 

TRIBUNHEALTH.COM - dr. Hari Purwanto, Sp.DV menyampaikan, penyakit campak adalah salah satu penyakit yang menular.

Penularan campak sendiri dapat terjadi melalui droplet, kontak langsung, dan kontak tidak langsung dengan penderita campak.

Lantas ketika ada seseorang yang terkena campak, apakah kita harus menjauh dari orang tersebut?

Dilansir TribunHealth.com, dr. Hari Purwanto, Sp.DV memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca juga: dr. Melly : Ruam-ruam Merah pada Anak Tidak Boleh Disepelekan, Bisa Saja Menandakan Dermatitis

Ilustrasi penderita campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV
Ilustrasi penderita campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV (pontianak.tribunnews.com)

Baca juga: Ruam Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19 pada Anak, Dokter Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Campak

Menurut dr. Hari Purwanto, Sp.DV, jika sudah melakukan vaksinasi campak, kalaupun tertular tidak akan terjadi keparahan.

Selain itu, bagi seseorang yang pernah terkena campak, biasanya jarang terjadi campak berulang meskipun Ia berkontak dengan penderita campak.

Pasalnya bagi seseorang yang sudah pernah terkena campak, daya tahan tubuh orang tersebut dapat dikatakan sudah kebal terhadap virus campak.

Ketika virus mencoba masuk ke dalam tubuh, tubuh akan langsung mengenali virus tersebut dan mengeliminasi atau mematikan virus tersebut.

dr. Hari Purwanto, Sp.DV himbau untuk menggunakan masker jika memang harus berkontak dengan penderita campak.

Apabila sudah melakukan vaksinasi campak atau sudah pernah terkena campak tidak perlu menjauhi penderita campak.

Baca juga: Flu Tomat Belum Ada Obatnya, Waspadai Munculnya Ruam dan Sejumlah Gejala Ini

Ilustrasi seorang anak yang terkena campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV
Ilustrasi seorang anak yang terkena campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV (kompas.com)

Baca juga: 7 Penyebab Gatal Tanpa Ruam, Bisa karena Gigitan Serangga hingga Berbagai Kondisi Serius

2 dari 3 halaman

Campak sendiri paling sering menyerang usia anak-anak dan menurut dr. Hari Purwanto, Sp.DV setiap orang pernah mengalami campak satu kali seumur hidup.

Oleh karena itu, penderita campak tidak harus melakukan isolasi seperti halnya pasien Covid-19.

dr. Hari Purwanto, Sp.DV himbau kepada orangtua yang memiliki balita, sebaiknya segera melakukan vaksinasi campak pada buah hatinya seperti anjuran dari pemerintah.

Anjuran vaksinasi campak ditekankan karena jika nantinya anak terinfeksi campak, diharapkan campak tersebut tidak mengalami keparahan dan komplikasi.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas Tegaskan Jika Anak yang Mengidap Flu Singapura Tetap Wajib Mandi

Pantangan pada penderita campak

Selain itu, dr. Hari Purwanto, Sp.DV menyebutkan jika penderita campak tidak ada pantangan khusus.

Pasalnya banyak yang beranggapan ketika sedang campak tidak boleh mandi.

Namun menurut dr. Hari Purwanto, Sp.DV, penderita campak masih boleh mandi dan tidak ada larangan untuk mandi.

Untuk makanan sendiri tidak ada makanan khusus yang dipantang oleh penderita campak.

Justru saat menderita campak dianjurkan untuk mengkonsumsi protein tinggi seperti telur, banyak konsumsi sayur, dan juga buah.

Baca juga: Berikut Beberapa Tips agar Anak Tetap Sehat dan Memiliki Imunitas yang Kuat Melawan Flu Singapura

Ilustrasi seorang anak yang terkena campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV
Ilustrasi seorang anak yang terkena campak, berikut ulasan dr. Hari Purwanto, Sp.DV (batam.tribunnews.com)

Baca juga: Ruam Merah pada Campak Muncul 3 hingga 5 Hari setelah Gejala Awal, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto

3 dari 3 halaman

Konsumsi makanan sehat bertujuan untuk mengembalikan daya tahan tubuh agar lebih cepat dalam pemulihan.

Karena yang memerangi virus adalah daya tahan tubuh itu sendiri dan tidak ada obat khusus atau antivirus.

Antivirus tidak diperlukan dalam penanganan campak, untuk mencegah campak yang diperlukan hanyalah vaksin campak.

Sehingga ketika virus masuk, daya tahan tubuh sudah siap dan tidak terjadi komplikasi yang parah.

Baca juga: Kenali Gejala hingga Penularan Penyakit Campak yang Sering Menyerang Anak, Berikut Ulasan dr. Hari

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Hari Purwanto, Sp.DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyakit menulardr. Hary Purwono Sp.KJMayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ.RSAU dr. Siswanto Lanud Adi SoemarmoSpesialis Kulit dan Kelamin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved