Breaking News:

Berikut Beberapa Tips agar Anak Tetap Sehat dan Memiliki Imunitas yang Kuat Melawan Flu Singapura

Menurut Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas anak harus istirahat yang cukup dan wajib melakukan olahraga secara rutin, begini alasannya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
pontianak.tribunnews.com
Ilustrasi anak terinfeksi flu Singapura, Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas berikan beberapa tips agar terhindar dari flu Singapura 

TRIBUNHEALTH.COM - Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai jenis virus.

Flu Singapura seringkali terjadi pada anak-anak dengan gejala berupa sakit pada mulut dan munculnya ruam di tangan serta kaki.

Penyakit ini tidak berbahaya, tidak memerlukan perawatan spesifik dan biasanya hilang dalam waktu 2 minggu.

Akan tetapi dalam kasus langka, flu Singapura pada anak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, polio hingga menyebabkan kematian.

Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) paling sering terjadi pada bayi dan balita.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa anak yang lebih besar dan bahkan orang dewasa juga masih bisa terinfeksi.

Baca juga: Benarkah jika Bipolar dan Kepribadian Ganda Sama? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi

Ilustrasi balita alami flu Singapura,  Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas imbau untuk meningkatkan kekebalan tubuh
Ilustrasi balita alami flu Singapura, Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas imbau untuk meningkatkan kekebalan tubuh (m.tribunnews.com)

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi Imbau untuk Bercerita ke Teman atau Orang Tua saat Alami Kesedihan atau Depresi

Tips agar anak tetap sehat dan memiliki imunitas yang kuat

1. Menjaga kekebalan tubuh

Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi seimbang.

Nutrisi seimbang ialah mengandung makro dan mikro nutrien.

2 dari 4 halaman

"Jadi dari karbohidrat, protein, habis itu lemak, vitamin dan mineralnya harus cukup, itu yang pertama," kata Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas.

2. Istirahat yang cukup

"Jadi penting banget nih, istirahat yang cukup. Jadi sesuaikan kebutuhan tidur si anak," tutur Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas.

"Jangan sampai karena kemarin fasenya libur nih, itu kan jadi anak-anak tidurnya menjadi lebih sedikit. Itu nggak boleh karena bisa menurunkan kekebalan tubuh," terangnya.

Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Paparkan Cara Pencegahan dan Pencegahan Xerosis Cutis, Begini Penjelasannya

Ilustrasi olahraga dan aktivitas fisik anak, menurut Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas harus dilakukan rutin setiap hari minimal 30 menit
Ilustrasi olahraga dan aktivitas fisik anak, menurut Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas harus dilakukan rutin setiap hari minimal 30 menit (Pixabay)

Baca juga: Bolehkah Seseorang yang Mengalami Gigi Impaksi Melakukan Pemasangan Behel? Begini Kata Dokter Gigi

3. Aktivitas fisik

Olahraga secara rutin juga diperlukan oleh anak-anak.

Menurut Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas, anak-anak diwajibkan melakukan aktivitas fisik setiap hari selama 30 menit.

"Wajib nih, kenapa karena ternyata bisa meningkatkan juga nih kekebalan tubuhnya," tambahnya.

4. Menerapkan protokol kesehatan

Jadi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, protokol kesehatan harus tetap dijaga.

3 dari 4 halaman

"Kenapa, mau nggak mau kita menjaga dari dalam sendiri ya supaya apapun yang masuk ke dalam kita (tubuh) itu diminimalisir," ungkapnya.

5. Jangan lupa bahagia

"Orang mikir bahagia jalan-jalan, enggak juga. Kalau anak-anak itu simpel, yang penting adalah ditemenin main," imbuhnya.

"Jadi bagaimana cara meningkatkan kebahagiaan anak itu bagaimana caranya kita memberikan waktu untuk bermain sama si kecil, kira-kira seperti itu," lanjutnya.

Baca juga: Cara Mengetahui Apakah Anak Mengalami ADHD, Disampaikan Irma Gustiana, Seorang Psikolog Anak

Lantas adakah pantangan makanan bagi anak yang terinfeksi flu Singapura?

"Jadi kasus apapun sebenarnya bisa disertai ada reaksi radang. Misalnya biasanya itu kalau di dokter suka dibilangnya oh ada radang tenggorokkan," papar dr. Andreas.

"Nah, apasih yang harus dihindari, yang pertama itu makanan manis sebenarnya," sambungnya dalam tayangan Ayo Sehat (21/05/2022).

"Kenapa makanan manis selalu menjadi momok atau kambing hitamnya," tanya dr. Andreas.

Ternyata makanan manis bisa meningkatkan atau menambah reaksi peradangan di dalam tubuh.

Baca juga: dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A (K) Sampaikan Pemenuhan Gizi Tepat pada Masa Pubertas Anak

ilustrasi makanan manis, Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas imbau menghindari makanan manis, begini alasannya
ilustrasi makanan manis, Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas imbau menghindari makanan manis, begini alasannya (wartakota.tribunnews.com)

Itulah mengapa Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas mengimbau untuk menghindari makanan manis.

4 dari 4 halaman

Tak hanya itu, makanan yang sedikit asam juga perlu dihindari.

"Sisanya ya micin-micin, MSG kalau bisa ya dikurangin," tegasnya.

Hal ini karena juga bisa meningkatkan reaksi radang.

Baca juga: dr. Mira Trisna Murti Paparkan Cara Pencegahan dan Pencegahan Xerosis Cutis, Begini Penjelasannya

Penjelasan Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 21 Mei 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comFlu singapuraS. T. Andreas Khanduri Blang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved