TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya tidak semua orang memiliki susunan gigi yang rata.
Terkadang seseorang yang memiliki susunan gigi tidak rata merasa kurang percaya diri, sehingga mereka melakukan perawatan gigi untuk mengatasinya.
Perawatan gigi yang mengatasi susunan gigi tidak rata ialah dengan menggunakan kawat gigi.
Meskipun kawat gigi sudah dikenal masyarakat, namun masyarakat belum mengenal lebih jauh mengenai cara kerja kawat gigi dan pasca pemasangan kawat gigi.
Kawat gigi adalah alat yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi, khususnya dalam bidang ilmu meratakan gigi atau bisa disebut dengan ilmu ortodonti.
Baca juga: Cara Mengetahui Apakah Anak Mengalami ADHD, Disampaikan Irma Gustiana, Seorang Psikolog Anak
Kawat gigi merupakan alat yang dipasang pada gigi, dengan cara ditempelkan pada gigi dalam waktu tertentu dan berfungsi merapikan gigi.
Setelah susunan gigi rapi, maka alat tersebut akan dilepas.
Terkait syarat pemasangan kawat gigi juga sudah termasuk standart dari pelayanan pemasangan behel yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodonti, yakni :
- Akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
Pemeriksaan yang pertama adala foto wajah pasien dari depan, dari samping.
Dari foto tersebut akan akan dianalisa bagaimana wajah dari pasien, apakah wajah maju atakah mengalami masalah lain maka bisa terlihat.
Baca juga: Bagaimana Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
- Dilakukan pencetakan gigi
Gigi akan cetak dan dilakukan pengukuran juga perhitungan yang dianalisa terhadap gigi.
Tujuan tindakan tersebut untuk emngetahui seberapa banyak kekurangan dari ruangan, misalkan pasien mengatakan bahwa kondisi giginya tidak rapi.
Maka akan dilakukan perhitungan apakah rahang pasien cukup untuk menampung gigi, karena ditakutkan rahang tersebut tidak cukup.
Misalkan gigi pasien besar-besar atau rahangnya berukuran kecil.
Dari hasil pengukuran tersebut akan terlihat bahwa adakah masalah pada rahang pasien.
- Dilakukan pemeriksaan radiologi
Pada pemeriksaan radiologi akan dilakukan foto rontgent pada pasien.
Baca juga: FKG Unhas Gelar Program Bina Desa Tahun 2022, Simak Kegiatamnya
Fofo rontgent terdapat dua macam, aykni foto panoramik dan foto sefalometri.
Setelah dilakukan foto, maka akan dianalisa terhadap struktur tulang apakah tulang dalam keadaan normal atau tidak normal.
Kemudian akan dilakukan analisa terhadap gigi-giginya. misalkan terdapat posisi gigi yang miring, posisi gigi sedikit diatas, bahkan terkadang gigi belum terlihat.
Sehingga dokter bisa melakukan perencanaan untuk menarik gigi tersebut.
Dr. drg. Eddy Heriyanto menyampaikan, kadang pasien mengeluhkan gigi terasa maju dan setelah dilakukan pemeriksaan radiologi ternyata yang maju bukanlah gigi tetapi posisi tulang yang sedikit maju atau tumbuh secara berlebihan.
Baca juga: dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD Tegaskan Jika Stem Cell atau Sel Punca adalah Sel Hidup
Kondisi ini perlu dianalisa apakah penyebabnya, jika penyebabnya tulang maka harus dilakukan penanganan dengan melakukan pendekatan penanganan pada tulang atau pada rahang.
Jka penyebabnya adalah karena sudut gigi yang besar, bearti penangaan tersebut harus dari sudut gigi.
- Pemeriksaan pada gigi pada mulut pasien.
Misalnya pemeriksaan bibir, pemeriksaan lidah, dan pemeriksaan langit-langit mulut.
Karena bisa saja kelainan bisa disebabkan oleh hal-hal yang disebut diatas.
Atau bisa juga kelainan-kelainan pada mulut akan dilakukan perbaikan.
Dr. drg. Eddy Heriyanto menyampaikan bahwa pemeriksaan yang dilakukan sebelum menggunakan kawat gigi lumayan banyak , karena memang harus ditentukan penyebab semua kelainan yang terjadi pada pasien.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar Sp.Ort (K). Seorang dokter gigi spesialis ortodonti. Kamis (14/10/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)