TRIBUNHEALTH.COM - Kondisi batuk dan pilek merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh anak-anak.
Umumnya batuk dan pilek disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi hidung dan tenggorokkan.
Lantas normalkan jika dalam 3 bulan anak bisa mengalami batuk dan pilek sampai 3 kali?
"Memang ini kira-kira setelah pandemi agak surut ini ya, kejadian batuk dan pilek pada anak-anak luar biasa sekali," ucap dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
"Seperti istilahnya itu ini virus-virus batuk pilek non Covid-19 ini juga selain Covid-19 ya, itu kembali keluar gitu ya dan menyerang anak-anak kita," kata dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Baca juga: Apa Benar Orang yang Sedang Sakit Juga Dianjurkan Melakukan Diet? Begini Tanggapan Ahli Gizi

Baca juga: Pijat Punggung dengan Kaki, Amankan Dilakukan? Ini Kata dr. Isrun Masari. Sp.An., FIPM. CIPS
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 28 November 2022.
Kemungkinan hal ini disebabkan karena mulai pulihnya aktivitas di luar rumah setelah beberapa tahun selama pandemi banyak menghabiskan waktu di rumah.
Selain itu, anak-anak juga mulai disibukkan dengan kegiatan di sekolah yang terkadang tanpa disadari kepatuhan terhadap protokol kesehatan mulai menurun.
"Nah, ini sering kali memang beberapa bulan ini memang anak-anak kita ini banyak yang terserang batuk pilek," jelas dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) dalam tayangan Bincang Kesehatan (28/11/2022).
dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) menerangkan jika berdasarkan studi, seorang anak bisa mengalami batuk pilek dalam setahun sebanyak 6 sampai 12 kali.
Baca juga: Cara Berdamai dengan Rasa Sakit setelah Pasang Behel Gigi, Ikuti Tips dari drg. H. Rahmat Juliadi

Baca juga: Tak Hanya Karena Penumpukan Sisa Makanan, Karang Gigi juga Dapat Terjadi Karena Faktor Berikut
"Tapi kita tetap sebagai orang tua dan dokter, tetap sebagaimana mungkin ya harus mencegah. Karena kalau sering sakit pasti bisa mengganggu tumbuh kembangnya," timpal dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Selain mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, tentu kondisi anak yang sakit akan memengaruhi kegiatan sekolahnya dimana anak menjadi tidak bisa mengikuti pelajaran dengan maksimal.
"Walaupun ini kejadian batu pilek sedang banyak, namun kita tetap harus ada usaha untuk mencegahnya," lanjut dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Orang tua perlu berupaya untuk menjaga anak agar tidak terserang penyakit dan mengajarkan agar anak dapat menjaga diri serta menerapkan gaya hidup yang sehat.
Baca juga: Sangat Berbahaya, drg. Eagi Galuh Paparkan 6 Dampak Buruk dari Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan

Baca juga: Mitos atau Fakta - Anak Laki-laki Cenderung Lamban Bicara daripada Perempuan? Ini Jawaban Psikolog
"Siapa sih yang mau anaknya sakit kan ya," tegas dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Baca juga: Apakah Intervensi Jamin Atasi Kesulitan Belajar pada Anak? Psikolog, Rina Jayanti, M.Psi Menjawab
Penjelasan dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 28 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya tentang kesehatan di sini.