TRIBUNHEALTH.COM - Memasang behel gigi memerlukan komitmen yang tinggi.
Pasalnya, salah satu risiko dalam penggunaan behel gigi ialah rasa sakit yang timbul pada saat awal pemakaian behel gigi.
Biasanya rasa sakit akan muncul saat mengonsumsi makanan dan berbicara.
Baca juga: Kebiasaan Mengisap Jari dan Mengedot Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Gigi Anak Menjadi Tonggos
Tak perlu risau, drg. H. Rahmat Juliadi, M.H.Kes mengatakan keadaan semacam ini bisa terjadi akibat gigi tertarik oleh alat behel.
Untuk menghadapi persoalan ini, dibutuhkan proses adaptasi yang baik.
Lama waktu yang dibutuhkan sangat bergantung dengan masing-masing orang.

Sejumlah orang ada yang lebih cepat beradaptasi, namun adapula yang membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
Namun rata-rata lama waktu beradaptasi sekitar 2 bulan pasca pemasangan alat orthodonti ini.
"Artinya masih merasa linu, tertarik kalau makan, dan kadang berbicara masih belum jelas. Tetapi kalau sudah 2 bulan biasanya suda bisa beradaptasi," papar Rahmat dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: Anak Generasi Sekarang Dinilai Memiliki Imunitas yang Lebih Rentan, dr. Anindita Paparkan Alasannya
Biasanya dalam proses adaptasi ini, keluhan sariawan akan sering muncul.
Rahmat menghimbau tak perlu takut, pasalnya hal ini wajar terjadi dan pasti akan terlewati.
Karena itu, sebelum memasang behel gigi perhatikan konsekuensinya yakni akan timbul rasa tidak nyaman.

"Jadi pada saat orang memakai alat orthodonti, konsekuensinya sebenarnya sangat tidak nyaman."
"Jangankan alat sebanyak itu, ada makanan terselip pada gigi juga pasti akan menimbulkan rasa tidak nyaman," ungkap Rahmat.
Tak sebatas itu, pada pengguna behel gigi saat mengonsumsi makanan, sangat rentan membuat makanan tersangkut pada behel.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Jelaskan Beragam Dampak Karies Gigi, Begini Ulasannya
Tentu hal ini bisa berdampak pada tampilan gigi yang tak lagi menarik.
Untuk itu diperlukan kepedualian ekstra tinggi pada kebersihan rongga mulut, jika tertarik memasang behel gigi.
"Jadi pemeliharaan kesehatan giginya harus lebih intensif dibandingkan orang-orang yang tidak pakai behel," ucap Rahmat.
Bila tidak siap-siap menanggung risiko gigi menjadi rusak.
Prosedur Pasang Behel Gigi

Pemasangan alat orthodonti wajib dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten, yakni seorang dokter gigi.
Bahkan pada kasus tertentu, pemasangan behel gigi harus dilakukan oleh dokter spesialis orthodonti.
Dalam pemakaian alat orthodonti ini terdapat rentang waktu yang perlu diperhatikan oleh setiap calon pengguna behel gigi.
Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K) Sampaikan Orang yang Berisiko Alami Bintik Putih pada Lidah
Biasanya waktu yang dibutuhkan cukup lama, karena terdapat serangkaian prosedur pemeriksaan yang harus dilewati setiap pasien.
"Dari mulai tahapan persiapan mulut, harus di rontgen panoramik, sefilometri untuk meihat kondisi gigi yang tertanam di dalam tulang rahang tersebut," papar Rahmat.
Dalam pemasangan behel gigi, seorang dokter gigi juga perlu memperhatikan hubungan antara rahang atas dan bawah dengan tulang tengkorak yang penuh dengan persarafan.

Untuk itu, jika dalam pemasangan behel gigi tidak dilakukan oleh ahlinya, maka dapat dipastikan akan menimbulkan masalah baru.
Padahal lama pemakaian behel gigi membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni bisa mencapai tiga tahun lebih.
Lama pemakaian behel gigi ini tergantung dengan tingkat keparahan gigi yang dimiliki pasien.
Terlebih jika usia pasien sudah relatif tua yang menandakan proses pertumbuhan gigi telah selesai, maka rentang waktu pemakaian behel gigi akan lebih lama. Mengingat tulang gigi sudah semakin keras.
Baca juga: Ketahui Kondisi yang Bisa Terjadi jika Kita Tidak Menjaga Kesehatan Lidah dengan Baik
Oleh karena itu, idealya pemasangan behel gigi dilakukan pada usia 13 sampai 20 tahun karena lama penggunaannya cenderung lebih cepat
"Cepatnya pemakaian alat orthodonti ini tidak akan sampai satu atau dua tahun, tergantung tingkat keparahannya," kata Rahmat.
Penjelasan drg. H. Rahmat Juliadi, M.H.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)