TRIBUNHEALTH.COM - Hampir sebagian besar orang pernah mengalami gusi bengkak.
Gusi bengkak merupakan kondisi pada saat gusi menonjol, memerah, nyeri serta mudah berdarah.
Secara umum kondisi ini terjadi akibat penyakit di gigi atau gusi, namun bukan tak mungkin disebabkan oleh kondisi lain.
Gusi bengkak adalah masalah yang cukup umum terjadi dan sangat mudah untuk ditangani.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa penanganan yang terlambat bisa menyebabkan komplikasi yang cukup berat.
Oleh sebab itu, kondisi gusi yang bengkak tidak boleh disepelekan, terutama apabila sudah terjadi dalam waktu yang lama.
Baca juga: Behel Gigi untuk Fashion Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Gigi, Ini Kata drg. H. Rahmat Juliadi

Baca juga: Menopause Tidak Bisa Dicegah, Namun Keluhan-keluhan yang Muncul Bisa Diperbaiki
Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan apabila seseorang mengalami gusi yang bengkak dan tak kunjung sembuh, idealnya segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
Menurut penuturan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, penyebab tersering gusi bengkak disebabkan adanya radang gusi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.
Berdasarkan keterangan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, kondisi ini bisa saja hanya sariawan dan bisa juga terjadi anomali yang memengaruhi kesehatan gigi.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati tidak menyarankan jika pasien mengobati secara mandiri dan membeli obat ke apotek tanpa resep dokter gigi.
Pasalnya banyak sekali masyarakat yang tanpa melakukan konsultasi dengan dokter gigi dan langsung membeli obat antibiotik dan antiinflamasi ke apotek.
Baca juga: Abses Gigi yang Diabaikan Menyebabkan Nanah Semakin Menumpuk hingga Bisa Sebabkan Komplikasi

Baca juga: Selain Mengetahui Gangguan Irama Jantung, Treadmill Juga Bisa Memeriksa Tanda Penyumbatan Jantung
Perlu diketahui jika pada beberapa kasus, gusi bengkak tidak disebabkan oleh infeksi yang dipicu oleh aktivitas bakteri.
Bisa saja terjadinya gusi bengkak dipicu oleh virus atau penyebab lain yang idealnya harus diawali dengan konsultasi, bisa juga gusi bengkak merupakan kondisi abses.
Abses gigi adalah terbentuknya kantong nanah di dalam gigi dan gusi akibat infeksi bakteri.
Adapun beberapa orang yang menganggap jika terjadinya abses gigi disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang manis.
Kendati demikian hal ini dibantah oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati lantaran makanan manis tidak menyebabkan abses gigi.
Setelah konsumsi makanan manis dan tidak segera dibersihkan bisa memicu kejadian karies gigi.
Nantinya karies gigi bisa memicu kejadian lanjut menjadi kronis yang kemudian memicu terjadinya abses gigi.
Sisa makanan manis yang menyelip di sela-sela gigi menjadi makanan mikroorganisme.
Menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati sisa makanan tersebut sangat disenangi oleh mikroorganisme.
Baca juga: dr. Yansen, Sp. JP Jelaskan Tujuan Treadmill yang Berfungsi untuk Menilai Kemampuan Jantung

Baca juga: Perbaikan Hormon Estrogen Bisa Mengatasi Keluhan ketika Periode Menopause, Begini Pemaparannya
Dengan begitu mikroorganisme akan berkembang menjadi lebih aktif lagi dan memicu terjadinya peradangan pada gusi yang juga bisa memunculkan pernanahan pada area gusi.
Oleh karena itu, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menyarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut beserta jaringannya.
Baca juga: Wanita yang Melakukan Estrogen Replacement Therapy Tak Boleh Miliki Garis Keturunan Kanker Payudara
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter edisi 21 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.