TRIBUNHEALTH.COM – Terapi penggantian hormon atau estrogen replacement therapy ialah pengobatan untuk meredakan gejala menopause yang cukup berat dan mengganggu.
Menopause terjadi ketika indung telur berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya berbagai gejala, mulai dari rasa panas berlebih atau gerah, vagina yang kering, gairah seksual menurun, insomnia, infeksi saluran kemih, emosi yang tidak stabil hingga depresi.
Terapi penggantian hormon estrogen (estrogen replacement therapy) merupakan pemberian estrogen sintesis.
Baca juga: Tulang yang Sudah Lepas Pen Lebih Kuat Dibanding yang Terpasang Pen, Apakah Anggapan itu Benar?

Baca juga: Cara Menjaga Gigi agar Gigi Sensitif Tidak Kambuh Menurut drg. Callista Argentina
Untuk membahas mengenai masalah kesehatan reproduksi, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sering kali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Baca juga: Wanita yang Mengalami Menopause Menjadi Rentan Terkena Penyakit, Salah Satunya Infeksi Saluran Kemih

Baca juga: Selain Penggunaan Skincare, dr. Amelica Paparkan Treatment untuk Mengatasi Kulit Kusam dan Keriput
Pertanyaan:
Wanita yang hendak melakukan perbaikan hormon estrogen (estrogen replacement therapy), mengapa terdapat syarat yang menerangkan jika tidak boleh memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara, dok?
Qiandra, Tinggal di Jakarta.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Hal ini karena kalau dilakukan perbaikan hormon estrogennya artinya akan menginisiasi, akan merangsang dan akan mengindius mutasi dari sel-sel yang sudah ada atau sel-sel bawaan sehingga kanker akan muncul, inilah yang berbahaya.
Maka dari itu apabila wanita yang bersangkutan tidak memiliki kanker payudara maka aman saja dokter bisa memberikan obat estrogen atau hormon estrogen secara kimia dari luar dengan pemberian obat pila atau tablet.
Sehingga estrogen bisa naik.
Apabila kebugaran wanita yang mengalami menopause menurun dan gairah seksual juga menurun maka harus dilakukan estrogen replacement therapy.
Baca juga: Apakah Pasanganmu Memiliki Kecenderungan untuk Melakukan Kekerasan? Pahami Tanda-tandanya

Baca juga: dr. Amelica Himbau untuk Mengenali Jenis Kulit dan Kebutuhan Kulit sebelum Gunakan Skincare
Yang menjadi masalah adalah jika terdapat kontra indikasi, kontra indikasi bagi wanita yang memiliki keluarga atau garis keturunan kanker payudara.
Baca juga: Gejala Kanker Kandung Kemih Termasuk Nyeri Buang Air Kecil, Tak Hanya Adanya Darah dalam Urine
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.