TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, lambat atau tidak teratur.
Inilah alasan mengapa aritmia dikenal sebagai gangguan irama jantung.
Ada beberapa kasus aritmia yang tidak memerlukan pengobatan.
Namun apabila gejala aritmia semakin memburuk maka harus segera mengunjungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia, dr. Yansen, Sp. JP (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 08 September 2022.
Baca juga: Wanita yang Melakukan Estrogen Replacement Therapy Tak Boleh Miliki Garis Keturunan Kanker Payudara

Baca juga: Ketahui Beberapa Hal yang Bisa Dipersiapkan oleh Wanita Sejak Dini Sebelum Mengalami Menopause
Penanganan penderita aritmia
Menurut dr. Yansen, Sp. JP (K), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika seseorang mengalami gangguan irama jantung.
"Yang pertama kita tanya dahulu keluhannya apa, pada saat kapan dia muncul (gejala), berdebarnya ini lagi ngapain nih. Apakah lagi aktivitas atau misalnya lagi tidur, lagi istirahat," ungkap dr. Yansen, Sp. JP (K).
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan sederhana seperti melakukan pemeriksaan tekanan darah dan nadi pasien.
Dari pemeriksaan ini akan diketahui apakah pasien memang mengalami keluhan berdebar atau tidak dan adanya gangguan lain seperti tekanan darah tinggi dan sebagainya.
"Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, contohnya rekam jantung. Disitu kita bisa lihat apabila ada gangguan irama jantung," terang dr. Yansen, Sp. JP (K).
Baca juga: Berikut Ulasan Mayor Kes dr. Dedi Purnomo Sp.M Mengenai Bintitan, Salah Satu Keluhan pada Mata

Baca juga: Tulang yang Sudah Lepas Pen Lebih Kuat Dibanding yang Terpasang Pen, Apakah Anggapan itu Benar?
"Kemudian yang bisa kita lakukan adalah pasiennya disuruh lari. Kenapa, karena pada saat treadmill itu kita merangsang adrenalin biasanya," lanjut dr. Yansen, Sp. JP (K).
"Kalau misalnya pasien-pasien terutama pasien yang keluhan berdebarnya muncul pada saat lagi aktivitas, seperti lagi bersepeda dan berdebar sangat kencang artinya ada yang tidak normal," timpal dr. Yansen, Sp. JP (K).
"Sengaja kita induksi ya, kita rangsang supaya berdebarnya muncul itu dengan cara kita treadmill," tutur dr. Yansen, Sp. JP (K).
Selain itu, treadmill juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda penyempitan pembuluh jantung atau tidak.
dr. Yansen, Sp. JP (K) menjelaskan tujuan dari alat treadmill adalah untuk menilai kemampuan jantung dengan pemberian beban atau aktivitas fisik sesuai dengan kondisi pasien.
"Dengan treadmill ini kita diminta untuk exercise (olahraga) namanya stress test atau pembebanan jantung, tujuannya supaya heart ratenya meningkat," ucap dr. Yansen, Sp. JP (K).
Baca juga: Wanita yang Mengalami Menopause Menjadi Rentan Terkena Penyakit, Salah Satunya Infeksi Saluran Kemih

Baca juga: Gejala Kanker Kandung Kemih Termasuk Nyeri Buang Air Kecil, Tak Hanya Adanya Darah dalam Urine
"Pada beberapa pasien, ini (treadmill) akan merangsang adrenalin. Ketika adrenalin naik bisa kita lihat nih ada gangguan berdebar atau tidak, muncul enggak gangguan irama jantungnya atau aritmianya," jelas dr. Yansen, Sp. JP (K).
Baca juga: drg. Ardiansyah Pawinru Sp.Ort Jelaskan Jenis Retainer Gigi yang Sering Digunakan
Penjelasan Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia, dr. Yansen, Sp. JP (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KompasTV program Ayo Sehat edisi 08 September 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.