TRIBUNHEALTH.COM - Banyak sekali mitos yang beredar terkait kesehatan dalam kehidupan bermasyarakat.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengungkapkan di dunia kesehatan rupanya mitos seksual yang paling sering dibahas.
Berdasarkan penuturannya, mitos terkait kesehatan seksual paling banyak dan paling memengaruhi.
Pasalnya ada banyak orang yang terjebak di dalam mitos tersebut.
"Waktu si wanita itu mengalami yang namanya pasca menopause atau sesudah menopause, di saat dia (vagina) sudah kering, menciut vaginanya atau atrofi, maka apa yang kita lakukan," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Belum Tentu Tanda yang Muncul Menandakan Seseorang Alami Psikosis, Sebaiknya Dibawa ke Psikolog
Baca juga: Apakah Ketidakselarasan Rahang bisa Terjadi karena Keturunan? Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 18 Agustus 2022.
"Yang pertama kita harus perbaiki dulu kalau memungkinkan, kalau tidak ada larangan, kalau memang kadar hormon estrogennya drop, kita perbaiki kadar hormon estrogennya," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Selain kadar hormon estrogen yang diperbaiki, dr. Binsar menjelaskan jika libido wanita juga perlu dinaikkan.
Tak hanya itu saja, vagina pun juga akan diperbaiki agar siap menerima penetrasi penis pasangan atau suami.
"Satu yang harus tahu, problem psikologi memperberat problem seksual yang sudah ada. Bukan penyebab, saya ulang problem psikologi bukan penyebab problem seks," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan Edukasi Seksual (18/08/2022).
"Problem psikologi memperberat problem seksual yang sudah ada," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A Paparkan Faktor Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Baca juga: drg. Zaida Dahlia Jelaskan Cara Membersihkan Gigi dan Mulut dengan Cara yang Benar
Perlu diingat bahwa vagina yang kering bisa memengaruhi keharmonisan dalam berhubungan intim dengan pasangan.
Vagina kering merupakan suatu kondisi dimana organ intim ini kehilangan kelembaban atau pelumas alaminya.
Hilangnya kelembaban membuat dinding vagina menjadi menipis dan teregang karena menandakan hanya ada sedikit sel yang mengeluarkan uap air.
Umumnya vagina kering dialami oleh wanita yang sudah menopause.
Menopause menyebabkan penurunan alami hormon reproduksi ketika mencapai usia 40-an atau 50-an.
Jelas saja kondisi ini akan memengaruhi kehidupan seksual seseorang.
Baca juga: Mengapa Obat Harus Diracik? Berikut Ini apt. Hesti Purwaningsih Sebutkan Alasan Obat Harus Diracik
Baca juga: Kenali Gejala GERD yang Kerap Terjadi, Salah Satunya Rasa Asam, Pahit di Lidah dan Heartburn
Bahkan ketika vagina kering bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan intim dengan pasangan atau suami.
Tak jarang ini bisa menimbulkan masalah dalam kehidupan rumah tangga.
Baca juga: Diabetes Tak Hanya Terjadi pada Dewasa dan Orang Tua, Nyatanya Anak-anak bisa Mengalaminya
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 18 Agustus 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.