Breaking News:

Kenali Gejala GERD yang Kerap Terjadi, Salah Satunya Rasa Asam, Pahit di Lidah dan Heartburn

GERD merupakan masalah pada pencernaan, yakni naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami gerd 

TRIBUNHEALTH.COM - GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah suatu kondisi yang berkembang ketika reflux atau aliran balik pada lambung ke kerongkongan yang menyebabkan gejala atau komplikasi yang mengganggu.

Faktor fisiologi terjadinya reflux karena adanya gangguan pembersihan asam esofagus dan terjadinya gangguan LES (Lower Esophageal Sph) atau katup dan adanua kondisi hiatal hernia dimana sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada.

Terganggunya fungsi LES pada GERD disebabkan adanya peningkatan tekanan intra-abdomen dan keterlambatan pengosongan lambung.

Ketika GERD terjadi, umumnya penderita mengalami Regurgitasi yang merupakan suatu keadaan reflux yang terjadi sesaat setelah makan.

ilustrasi seseorang yang mengalami gerd
ilustrasi seseorang yang mengalami gerd (kompas.com)

Baca juga: 4 Makanan yang Harus Dihindari Penderita GERD saat Mengalami Heartburn, Termasuk Makanan Pedas

Ditandai oleh rasa asam, pahit di lidah dan heartburn atau sering dikenal dengan istilah rasa panas pada ulu hati yang menjalar ke dada.

Selain itu terdapat gejala GERD yang perlu diwaspadai yaitu adanya kembung, mual, cepat kenyang, hipersalivasi, disfagia atau sulit menelan dan odinofagia atau rasa sakit saat menelan.

Gejala lain yang dapat terjadi di luar kerongkongan adalah nyeri dada nonkardiak, batuk kronik, asma dan laringitis.

Dr. dr. Tjahjadi Robert menyampaikan, untuk memastikan adanya kerusakan mukosa atau lapisan esofagus akibat iritasi asam lambung, maka disarankan menjalani endoskopi.

Endoskopi yaitu alat untuk melihat atau memantau keadaan secara langsung dari kerongkongan dan lambung.

Baca juga: Infeksi Bakteri Bisa Cetuskan GERD Terjadi, Simak Penuturan dr. Eric Herrianto Dwiputra

Selain itu, untuk mendiagnosa GERD dapat dilakukan suatu pH Metri; pengukuran tingkat keasaman (pH) kerongkongan, pH Impedance; pemantauan/monitoring tingkat keasaman (pH) kerongkongan, dan PPI Test; uji terapi dengan memberikan obat golongan PPI (Proton Pimp Inhobitor).

2 dari 2 halaman

PPI Test dengan menggunakan Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazole, Pantropazole, dan Rabeprazole.

Dr. dr. Tjahjadi Robert menyampaikan, perlu diingat semua obat memiliki efek samping, untuk itu disarankan harus berkonsultasi dengan dokter dalam menentukan pilihan obat yang terbaik.

Perlu diwaspadai juga adanya obat-obatan yang memperparah GERD yaitu aspirin, NSAIDs atau obat-obat rematik dan obat-obat keropos tulang.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Dr. dr. Tjahjadi Robert Tedjasaputra, Sp.PD-KGEH, FINASIM. Seorang dokter spesialis penyakit dlaam Siloam Hospitals Lippo Village .

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGERDheartburnAsam LambungRefluks Asam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved