TRIBUNHEALTH.COM - Sejumlah makanan seperti makanan tinggi lemak, mint, coklat, dan makanan pedas diketahui dapat memperburuk gejala nyeri ulu hati.
Nyeri ulu hati atau yang dikenal sebagai heartburn merupakan gejala paling umum dari penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Saat mengalami heartburn, seseorang akan merasakan sensasi nyeri dan terbakar di balik tulang dada.
Mengonsumsi makanan yang tepat menjadi salah satu kunci mengontrol nyeri ulu hati.
Dilansir TribunHealth.com dari situs medis Healthline, berikut ini adalah makanan yang bisa memicu heartburn dan mungkin perlu dihindari.
Makanan pedas
Makanan pedas terkenal menyebabkan nyeri ulu hati.
Namun, bagaimana tepatnya mereka berkontribusi terhadap mulas tidak jelas.
Namun, satu penelitian menemukan bahwa cabai meningkatkan akomodasi lambung, yaitu ketika bagian atas perut rileks sebagai respons terhadap makan.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan GERD cenderung memiliki refleks akomodasi lambung yang meningkat.
Ini terkait dengan peningkatan relaksasi LES, yang dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
Studi yang sama menemukan bahwa kapsul cabai dikaitkan dengan sensasi terbakar yang lebih parah di perut dan nyeri ulu hati yang lebih parah pada peserta dengan GERD, dibandingkan dengan pengobatan plasebo.
Studi lain termasuk 4.633 orang dewasa Iran menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan pedas dikaitkan dengan risiko nyeri ulu hati yang lebih besar pada pria, tetapi tidak pada wanita.
Selain itu, makanan pedas dapat mengiritasi kerongkongan yang sudah meradang, dan ini dapat memperburuk gejala nyeri ulu hati.
Baca juga: Sederet Cara Berikut Bisa Meredakan Mual, Hindari Makan Pedas dan Tetap Terhidrasi
Cokelat
Cokelat adalah pemicu umum lainnya untuk nyeri ulu hati.
Bahan dalam cokelat seperti kakao dan kafein dapat mengendurkan LES dan meningkatkan paparan asam di kerongkongan.
Banyak orang melaporkan gejala mulas setelah mengonsumsi cokelat, dan penelitian menunjukkan bahwa cokelat memang dapat mengurangi tekanan LES.
Namun, tidak jelas apakah menghilangkan cokelat dari diet meningkatkan gejala nyeri ulu hati.
Jika mendapati bahwa makan cokelat membuat nyeri ulu hati atau memperburuk gejala nyeri ulu hati, coba hentikan mengonsumsinya.
Baca juga: 4 Makanan Berikut Bagus untuk Kesehatan Otak, Termasuk Salmon dan Coklat Hitam
Makanan tinggi lemak
Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan nyeri ulu hati, terutama makanan berminyak seperti kentang goreng dan pizza.
Para peneliti masih mempelajari bagaimana lemak dapat menyebabkan gejala GERD.
Makanan berlemak tinggi diketahui dapat memperburuk nyeri ulu hati dengan merangsang tubuh untuk melepaskan zat yang menyebabkan kerongkongan menjadi teriritasi.
Zat yang dimaksud termasuk garam empedu yang ada di perut, dan hormon cholecystokinin (CCK) dalam aliran darah, yang dapat mengendurkan LES dan menyebabkan refluks asam.
Satu studi pada orang dengan GERD menemukan bahwa lebih dari setengah dari 85 orang yang melaporkan pemicu makanan juga melaporkan bahwa makanan yang digoreng berlemak tinggi menyebabkan gejala GERD mereka seperti nyeri ulu hati.
Penelitian tersebut juga melaporkan bahwa setelah peserta menghilangkan makanan pemicu selama 2 minggu, persentase nyeri ulu hati yang dilaporkan turun dari 93 persen menjadi 44 persen.
Penting untuk dicatat bahwa para peneliti masih berusaha mencari tahu jenis lemak mana yang dapat memperburuk gejala GERD, tetapi makanan yang digoreng dan berminyak tampaknya memiliki efek paling kuat.
Baca juga: Tak Selalu Berbahaya, Ini Perbedaan Lemak Jenuh, Lemak Tak Jenuh, dan Lemak Trans
Mint
Spesies mint seperti peppermint dan spearmint sering dianggap menenangkan kondisi pencernaan.
Namun, ada beberapa bukti bahwa jenis mint ini dapat menyebabkan nyeri ulu hati.
Studi menunjukkan bahwa peppermint menurunkan tekanan LES dan dapat menyebabkan heartburn.
Meskipun mint dapat memicu gejala GERD, tampaknya hanya menjadi masalah bagi sebagian kecil orang dengan GERD.
Jika mengalami nyeri ulu hati setelah mengonsumsi produk mint, ada baiknya untuk menghilangkannya dari makanan harian.
Hal itu bermanfaat untuk melihat apakah itu membantu mengelola nyeri ulu hati yang dialami atau tidak.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)