TRIBUNHEALTH.COM – Penyebab psikosis belum diketahui secara pasti.
Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang diyakini sebagai faktor risiko terjadinya psikosis.
Contohnya seperti faktor genetik, adanya riwayat keluarga dengan gangguan kejiwaan bisa meningkatkan risiko terjadinya psikosis pada keturunannya walaupun tidak selalu diturunkan.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Baca juga: Penyebab Infeksi Kutu Serang Area Genital, Apakah Lembap? Ini Kata dr. As Zuhruf Rudhuwan

Baca juga: Lakukan Kontrol Rutin saat Gunakan Veneer Permanen, Dokter Gigi: Guna Hindari Berbagai Keluhan
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktik Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Baca juga: Usia Kandungan Seseorang Bisa Melebihi 9 Bulan? Ini Penjelasan dr. Eric Herrianto Dwiputra

Baca juga: Siwak Mengandung Bahan-bahan Alami sehingga Aman Jika Digunakan untuk Membersihkan Gigi dan Mulut
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apakah kondisi psikosis bisa disebut sebagai penyakit keturunan atau bawaan dari orang tuanya?
Begaimana penjelasan terkait hal ini?
Terima kasih.
Atho, Tinggal di Malang.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Kalau saya berpandangan jika kondisi psikosis ini seharusnya tidak keturunan.
Karena apa, memang keluarga-keluarga yang memiliki kondisi skizofrenia misalnya dengan 5 bersaudara atau 7 bersaudara memang tekanan hidupnya tinggi.
Baca juga: Pantangan yang Harus Diikuti jika Pasang Veneer Sementara, Berikut Imbauan drg Irfan Dammar, Sp.Pros

Baca juga: Pantangan yang Harus Diikuti jika Pasang Veneer Sementara, Berikut Imbauan drg Irfan Dammar, Sp.Pros
Jadi dimulai dari keegoisan orang tua, antara suami dan istri selalu berantem setiap hari.
Tekanan itu yang sangat-sangat kuat sehingga membuat beberapa anaknya atau salah satu anaknya ada yang mengalami psikosis termasuk juga ada yang mengalami skizofrenia lebih dalamnya, yang ringan pun mengalami depresi juga.
Sehingga tidak ada pemecahan-pemecahan masalah, tidak ada support system keluarga yang kondusif sehingga membuat tekanan-tekanan hidup sangat besar.
Sehingga bisa memungkinkan melahirkan sosok manusia yang mengalami psikosis.
Baca juga: Kelainan Mata pada Anak, dr. Naziya, Sp.M Imbau Waspada dengan Rutin Lakukan Pemeriksaan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.