TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat dua jenis veneer yang bisa digunakan oleh masyarakat.
Yakni veneer jenis permanen dan veneer sementara.
Bila dilihat dari segi estetika, veneer permanen lebih unggul dibanding sementara.
Baca juga: Pemanfaatan Siwak untuk Kesehatan Gigi dan Mulut Sudah Tak Diragukan Lagi, Bisa Cegah Gigi Berlubang
Untuk menjaga hasil yang lebih optimal, lakukan kontrol rutin selama 6 bulan sekali.
"Kami menghimbau rutin melakukan kontrol gigi selama 6 bulan sekali, karena selama ini tidak ada keluhan yang timbul," kata drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

Mengingat porselin yang menjadi bahan pemasangan veneer permanen tidak menyerap warna dan tidak merusak struktur gigi walaupun mengonsumsi berbagai jenis makanan.
Jenis Veneer Gigi
Perawatan veneer gigi bisa memperbaiki tampilan estetika gigi.
Irfan menyebut terdapat dua macam veneer gigi. Antara lain:
Baca juga: Apakah Pengguna Veneer Diperbolehkan Bleaching Gigi? Berikut Penjelasan drg. Putu Eka
1. Veneer sementara
Dalam prosedur pemasangannya hanya menggunakan bahan seperti bahan tambal. Lalu dilapiskan pada bagian gigi depan.
Dengan cara ini maka dapat meningkatkan tampilan estetika gigi.

Serta tak terkecuali akan memperbaiki dari segi fungsional.
Sehingga gigi bisa direhabilitasi agar terbentuk kondisi gigi normal.
Baca juga: Impaksi Gigi Bungsu yang Tak Segera Diatasi Bisa Menyebabkan Abses, Bau Mulut hingga Keluhan Lainnya
Jika veneer jenis ini dirawat dengan bagus, maka akan bertahan selama 3 hingga 5 tahun.
2. Veneer permanen
Veneer permanen menggunakan bahan porselin atau keramik.
Teknik pemasangannya dengan menempatkan selapis tipis veneer porselin pada gigi.

Dengan menggunakan veneer jenis permanen bisa meningkatkan gradasi warna pada gigi menjadi lebih bagus.
Lebih lama dibanding veneer sementara, pemasangan veneer permanen bisa bertahan mencapai 10 hingga 15 tahun.
Pertimbangan Pilih Veneer
Sebelum menetapkan veneer yang akan digunakan, Irfan menghimbau untuk mempertimbangkan efek jangka panjang.
Baca juga: Benarkah Jika Berkumur Menggunakan Air Mineral Setelah Menyikat Gigi akan Lebih Bagus untuk Gigi?
"Kalau memutuskan untuk veneer maka harus mempertimbangkan secara jangka panjang," ucapnya.
Terutama jika akan memilih menggunakan veneer jenis permanen.
Pasalnya pada prosedur pemasangan veneer permanen, gigi akan sedikit diasah agar bahan porselin bisa menempel.

Jika tahapan ini tidak dilakukan, bisa berisiko membuat gigi menonjol (tonggos).
Walau begitu, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus, veneer jenis permanen lebih direkomendasikan.
Baca juga: Inilah Beberapa Alasan Perlunya Dilakukan Odontectomy, Salah Satunya adalah Mencegah Gigi Berlubang
Terlebih lagi veneer jenis permanen bisa bertahan dalam jangka lebih lama.
Pantangan Veneer Sementara
Sebelum melakukan pemasangan veneer, ada baiknya memperhatikan sejumlah ketentuan yang harus dipatui selama penggunaan.
Salah satunya mengenai pantangan yang harus dipatuhi.

Diketahui terdapat sejumlah pantangan saat penggunaan veneer sementara, antara lain:
1. Tidak boleh minum soda
2. Tidak boleh minum teh terlalu banyak
Baca juga: Tak Boleh Asal, Bleaching Gigi Bisa Berisiko Sebabkan Erosi, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
3. Tidak boleh minum kopi
Pantangan di atas harus diikuti untuk mencegah veneer cepat berubah warna.
Mengingat bahan dari veneer sementara mudah menyerap air.
Tak Sebatas Estetika
Perawatan veneer gigi sering dikenal memperbaiki tampilan estetika gigi.
Padahal tak sebatas itu saja, veneer juga bisa memperbaiki masalah fungsional, salah satunya dalam hal pengucapan.

Masalah pengucapan ini acapkali dijumpai akibat gigi pendek.
Penderita akan sulit mengucapkan konsonan Q, S dan sebagainya.
"Jadi bukan hanya merehabilitasi secara estetik saja tetapi juga secara fungsional harus diperhatikan," ungkap Irfan.
Baca juga: drg. Lina: Pencabutan Gigi pada Anak Sebaiknya Dilakukan Pemeriksaan Terlebih Dahulu ke Dokter
Lebih lanjut, meski gigi pendek bisa mencetuskan masalah pengucapan, rupanya gigi panjang juga bisa mengakibatkan masalah fungsional.
Huruf-huruf konsonan yang berdesis akan sulit diucapkan.
Untuk itu dibutuhkan rehabilitasi gigi agar kondisi gigi normal, tidak terlalu panjang atau pendek.
Indikasi Veneer
Veneer merupakan suatu bahan untuk melapisi gigi untuk memperbaiki dari segi fungsional dan estetika gigi.
Pemasangan veneer banyak dianjurkan pada sejumlah kondisi, salah satunya yaitu gigi coklat.

Pemilik gigi coklat yang sudah muncul sejak dari lahir.
Seringkali gigi coklat ini disebabkan karena adanya masalah saat kehamilan.
"Ibunya sering konsumsi antibiotik dan tetrasiklin itu akan berdampak terhadap struktur gigi," kata Irfan.
Sehingga membuat struktur gigi berubah warna tidak seperti kondisi gigi pada umumnya.
Baca juga: Apakah Gigi Impaksi yang Tak Segera Diatasi Bisa Sebabkan Rahang Tak Normal? Begini Kata Dokter Gigi
Selain gigi coklat, ada pula gigi kecil. Gigi kecil-kecil dapat diindikasikan untuk melakukan pemasangan veneer.
Melalui prosedur veneer, dapat meningkatkan struktur anatomi gigi menjadi normal.
Pemasangan veneer lebih dikenal untuk memperbaiki estetika gigi.

Namun sebenarnya lebih dari itu, ada banyak indikasi yang lebih diperuntukan untuk pemasangan veneer.
Untuk memastikannya, segera konsultasi dengan dokter gigi.
Baca juga: Faktor Penyakit pada Lidah Bisa Lokal Maupun Sistemik, Simak Penjelasan Dokter Berikut
Penjelasan drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)