Breaking News:

Apakah Gigi Impaksi yang Tak Segera Diatasi Bisa Sebabkan Rahang Tak Normal? Begini Kata Dokter Gigi

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) mengatakan jika pertumbuhan rahang terjadi pada usia tumbuh kembang, yaitu usia 10 hingga 14 tahun.

freepik.com
ilustrasi terjadinya impaksi gigi, begini pemaparan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) 

TRIBUNHEALTH.COM – Impaksi gigi bungsu umumnya disebabkan karena arah dan posisi pertumbuhan yang tidak tepat.

Penyebab utamanya adalah bentuk rahang.

Pasalnya bentuk rahang yang terlalu kecil bisa menyebabkan gigi bungsu tumbuh bertabrakan dengan gigi lain yang sudah ada.

Begitu pula apabila bentuk gigi yang tumbuh terlalu besar sementara sisa ruang kosong di gusi sempit karena rahang yang kecil.

Untuk membahas mengenai informasi posisi rahang yang tidak normal, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).

Baca juga: Alergi Kulit Bisa Menyebabkan Komplikasi Ringan hingga Kematian, Begini Kata dr. Ammarilis Murastami

ilustrasi impaksi gigi, simak penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
ilustrasi impaksi gigi, simak penjelasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (health.kompas.com)

Baca juga: Milia Tak Hanya Dijumpai pada Kaum Wanita Saja, dr. Reshati Sebut Milia Bisa Terjadi pada Pria

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.

Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.

Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.

Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

2 dari 3 halaman

Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.

Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.

Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.

Baca juga: Saat Mengalami Peradangan di Dalam Rongga Mulut Maka Akan Terjadi Pembengkakan dan Perubahan Bentuk

Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Profil drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Dok. Pribadi drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K))

Baca juga: Begini Pencegahan Demensia Stadium Awal, dr. B. Neni: Senam Otak dan Permainan Merangsang Memori

Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.

drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Pertanyaan:

Adanya gigi impaksi atau gigi bungsu yang mengalami impaksi dan tidak segera dilakukan odontektomi apakah bisa memicu terjadinya rahang tidak normal dok?

Terima kasih.

3 dari 3 halaman

Mastina, Tinggal di Bandung.

Baca juga: Mungkinkah Karies Gigi Bisa Memicu Terjadinya Abses? Begini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Ilustrasi anatomi rahang yang normal, simak ulasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K)
Ilustrasi anatomi rahang yang normal, simak ulasan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) (Pixabay.com)

Baca juga: Hati-hati, Demensia Juga Bisa Terjadi pada Usia Muda, Begini Penuturan dr. B. Neni Mulyanti

Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:

Kalau memicu terjadinya rahang tidak normal relatif kecil dan tidak ditemukan karena impaksi gigi molar tiga itu biasanya terjadi pada usia 17 tahun.

Sementara pola pertumbuhan rahang yang maksimal di usia 10 sampai 14 tahun, tepatnya pada usia tumbuh kembang.

Itu usia tumbuh kembang yang normal, sehingga kalau impaksi dan rahangnya sudah normal maka tidak akan berpengaruh signifikan.

Tetapi kalau bagian dari maloklusi, impaksi membuat gigitan tidak sempurna kemudian akhirnya seseorang mencari gigitan yang sempurna maka akan memengaruhi rahang.

Baca juga: Bolehkah Membeli Obat Tanpa Berkonsultasi dengan Dokter? Begini Tanggapan dr. Ammarilis Murastami

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comImpaksi GigiGigi BungsuBentuk rahangdrg. Ardiansyah S. Pawinru Sp.Ort(K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved