TRIBUNHEALTH.COM - Demensia bukanlah penyakit spesifik, namun merupakan sekelompok kondisi yang ditandai dengan penurunan setidaknya dua fungsi otak, berupa hilangnya memori dan kemampuan menilai.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM menerangkan jika penyakit demensia banyak dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut.
Berdasarkan penuturan dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM demensia merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Baca juga: Hati-hati, drg. Ardiansyah S. Pawinru Benarkan Jika Posisi Tidur Bisa Memengaruhi Bentuk Rahang
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita.

Baca juga: Kenali Penyebab hingga Bahaya dari Microsleep, Berikut Ulasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur
Tentunya kondisi ini akan berdampak pada kemampuan sosialisasi, gaya hidup, hingga aktivitas sehari-hari penderita demensia.
Perlu dipahami jika penurunan fungsi otak ini bisa berakibat kematian apabila tidak ditangani dengan tepat.
Penanganan demensia
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM mengungkapkan jika penanganan demensia adalah dengan melatih meningkatkan minat, konsentrasi dan perhatiannya yang mana latihan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM ada banyak penanganan yang bisa dilakukan.
"Pada stadium awal sebagai langkah pencegahan bisa dengan senam otak," ungkap Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.
Baca juga: Informasi Lengkap Mengenai Batuk Disertai Muntah, Mulai dari Penyebab hingga Penanganannya

Baca juga: Rupanya Beberapa Penyakit Bisa Sebabkan Posisi Rahang Menjadi Tak Normal, Simak Kata drg. Ardiansyah
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM menambahkan jika banyak sekali contoh senam otak yang ada di YouTube.
"Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari bisa melakukan permainan yang bisa gunakan untuk merangsang memori," timpal Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.
"Misalnya dengan bermain catur, bermain kartu bridge, rajin menulis, rajin membaca, dan selalu mendapat hal-hal yang baru," sambung Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.
"Bisa juga mengajarkan lagu baru dan mempelajari bahasa baru," tambah Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.
dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM mengatakan jika ternyata kegiatan sehari-hari menjadikan rekreasi untuk seseorang yang sudah berusia lanjut.
Kegiatan tersebut tentunya bagus untuk kesehatan otaknya, baik itu memasak hingga berkebun.
Baca juga: Atasi Wasir dengan HAL-RAR, Dokter Jelaskan Rangkaian Persiapan yang Perlu Dijalani Terlebih Dahulu

Baca juga: Tak Hanya Buah dan Sayur, Yogurt dan Sederet Makanan Ini Juga Baik untuk Kesehatan Pencernaan
Menurutnya, kebiasaan memasak bisa merangsang otak untuk selalu berpikir.
Baca juga: 10 Manfaat Kentang untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan dan Kurangi Kemungkinan Infeksi
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 07 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.