TRIBUNHEALTH.COM - Cabut gigi boleh dilakukan kapan saja selama pencabutannya memang indikasi untuk pencabutan.
Perlu diketahui bahwa pencabutan boleh dilakukan jika tidak ada kontra indikasi.
Tidak ada kelainan sistemik pada tubuh bisa dilakukan pencabutan.
Misalnya tidak ada kelainan pembekuan darah, dan tekanan darah yang normal.
Untuk pasien gula atau diabetes melitus bisa melakukan pencabutan gigi jika gula darahnya terkontrol.
drg. Lina Nurdianty menyampaikan, jika pencabutan pada gigi anak-anak sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter.

Baca juga: Odontectomy adalah Operasi Kecil untuk Mengangkat atau Mencabut Gigi Impaksi
Biasanya kondisi daerah gigi depan yang mudah terlihat oleh orang tua.
Misalkan gigi goyang atau terasa sakit ketika makan.
Ketika anak mengalami kondisi tersebut sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Sehingga dokter bisa mengetahui jika memang gigi anak sudah waktunya tanggal.
Misalkan gigi depan bagian rahang bawah goyang sebaiknya diperiksakan ke dokter, apakah benar kegoyangan tersebut disebabkan karena resorbsi akar gigi sulung.
Kegoyangan pada gigi anak bisa disebabkan karena resorbsi atau terkikis.
Baca juga: Pemasangan Clear Aligner, Perlukah Cabut Gigi? Ini Pernyataan dari drg. Deviana Maria Anastasia
drg. Lina Nurdianty menyampaikan, kegoyangan gigi terdapat mobility 1-4.
Jika masih grade 1 makan kegoyangan sedikit, pada grade 2 kondisi gigi lebih goyang.
Apabila sudah grade 3 atau grade 4 dan kondisi gigi sudah goyang maka boleh dicabut oleh orangtua.
Atau ketika anak makan apel, gigi tersebut bisa lepas.
Tetapi memang dari kegoyangan, gigi sudah waktunya tanggal resorbsi fisiologis atau dari sundulan gigi dewasa.
Misalkan kegoyangan gigi belakang karena fraktur atau pecah padahal belum waktunya gigi susu digantikan oleh gigi dewasa.
Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan setelah Mencabut Gigi, Simak Kata drg. Andi Tajrin
Goyangnya gigi tersebut bukan karena resorbsi fisiologis, tetapi karena adanya fraktur.
Ketika lubang gigi sudah besar, maka mahkota gigi akan pecah sehingga orangtua mengira gigi sudah goyang padahal belum waktunya.
drg. Lina Nurdianty menyampaikan, ketika gigi anak mulai goyang sebaiknya diperiksakan terlebih dahulu ke dokter gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan drg. Lina Nurdianty. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)