TRIBUNHEALTH.COM - Berikut ini drg Irfan Dammar, Sp.Pros(K) menjelaskan pantangan bagi pasien yang akan melakukan pemasangan veneer sementara.
Sebelum melakukan pemasangan veneer, ada baiknya memperhatikan sejumlah ketentuan yang harus dipatui selama penggunaan.
Salah satunya mengenai pantangan yang harus dipatuhi.
Baca juga: Kandungan Kimiawi dan Mineral di Dalam Siwak Mampu Membersihkan hingga Menyehatkan Gigi dan Gusi
Diketahui terdapat sejumlah pantangan saat penggunaan veneer sementara, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, antara lain:
1. Tidak boleh minum soda
2. Tidak boleh minum teh terlalu banyak

3. Tidak boleh minum kopi
Pantangan di atas harus diikuti untuk mencegah veneer cepat berubah warna.
Mengingat bahan dari veneer sementara mudah menyerap air.
Baca juga: Sering Minum Kopi dan Teh, Bisakah Merusak Kesehatan Gigi? drg. Riona Ulfah Menjawab
Jenis Veneer Gigi
Perawatan veneer gigi bisa memperbaiki tampilan estetika gigi.
Irfan menyebut terdapat dua macam veneer gigi. Antara lain:
1. Veneer sementara

Dalam prosedur pemasangannya hanya menggunakan bahan seperti bahan tambal. Lalu dilapiskan pada bagian gigi depan.
Dengan cara ini maka dapat meningkatkan tampilan estetika gigi.
Serta tak terkecuali akan memperbaiki dari segi fungsional.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sarankan untuk Menggunakan Pasta Gigi Khusus Gigi Sensitif, Begini Alasannya
Sehingga gigi bisa direhabilitasi agar terbentuk kondisi gigi normal.
Jika veneer jenis ini dirawat dengan bagus, maka akan bertahan selama 3 hingga 5 tahun.
2. Veneer permanen
Veneer permanen menggunakan bahan porselin atau keramik.
Teknik pemasangannya dengan menempatkan selapis tipis veneer porselin pada gigi.

Dengan menggunakan veneer jenis permanen bisa meningkatkan gradasi warna pada gigi menjadi lebih bagus.
Lebih lama dibanding veneer sementara, pemasangan veneer permanen bisa bertahan mencapai 10 hingga 15 tahun.
Tak Sebatas Estetika
Perawatan veneer gigi sering dikenal memperbaiki tampilan estetika gigi.
Baca juga: Pasien yang Mengalami Bruxism Lebih Baik ke Psikolog atau ke Dokter Terlebih Dahulu?
Padahal tak sebatas itu saja, veneer juga bisa memperbaiki masalah fungsional, salah satunya dalam hal pengucapan.
Masalah pengucapan ini acapkali dijumpai akibat gigi pendek.
Penderita akan sulit mengucapkan konsonan Q, S dan sebagainya.

"Jadi bukan hanya merehabilitasi secara estetik saja tetapi juga secara fungsional harus diperhatikan," ungkap Irfan.
Lebih lanjut, meski gigi pendek bisa mencetuskan masalah pengucapan, rupanya gigi panjang juga bisa mengakibatkan masalah fungsional.
Huruf-huruf konsonan yang berdesis akan sulit diucapkan.
Baca juga: Ketika Melakukan Tindakan di Dokter Gigi untuk Atasi Gigi Sensitif Maka Harus Tetap Lakukan Kontrol
Untuk itu dibutuhkan rehabilitasi gigi agar kondisi gigi normal, tidak terlalu panjang atau pendek.
Indikasi Veneer
Veneer merupakan suatu bahan untuk melapisi gigi untuk memperbaiki dari segi fungsional dan estetika gigi.
Pemasangan veneer banyak dianjurkan pada sejumlah kondisi, salah satunya yaitu gigi coklat.
Pemilik gigi coklat yang sudah muncul sejak dari lahir.

Seringkali gigi coklat ini disebabkan karena adanya masalah saat kehamilan.
"Ibunya sering konsumsi antibiotik dan tetrasiklin itu akan berdampak terhadap struktur gigi," kata Irfan.
Sehingga membuat struktur gigi berubah warna tidak seperti kondisi gigi pada umumnya.
Baca juga: Pahami Prosedur Atasi Perubahan Warna Gigi, Dokter: Tak Bisa Langsung Jalani Bleaching dan Veneer
Selain gigi coklat, ada pula gigi kecil. Gigi kecil-kecil dapat diindikasikan untuk melakukan pemasangan veneer.
Melalui prosedur veneer, dapat meningkatkan struktur anatomi gigi menjadi normal.
Pemasangan veneer lebih dikenal untuk memperbaiki estetika gigi.

Namun sebenarnya lebih dari itu, ada banyak indikasi yang lebih diperuntukan untuk pemasangan veneer.
Untuk memastikannya, segera konsultasi dengan dokter gigi.
Penjelasan drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)