Breaking News:

Pasien yang Mengalami Bruxism Lebih Baik ke Psikolog atau ke Dokter Terlebih Dahulu?

Bruxism merupakan kebiasaan menggertakkan gigi. Seringkali penderita bruxism tidak menyadari akan kebiasaan yang terjadi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
nova.grid.id
ilustrasi konsultasi kesehatan gigi dengan dokter 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur.

Kebiasaan menggertakkan gigi dalam bahasa medis disebut dengan bruxsim.

Perlu diketahui bahwa bruxism ini bisa disebabkan oleh faktor psikologis.

Pasien yang mengalami bruxism, sebaiknya ke psikolog terlebih dahulu ataukah ke dokter?

drg. Anastasia menyarankan pasien dengan bruxism lebih baik ke dokter terlebih dahulu agar bisa ditelusuri etiologis kejadiannya.

Karena salah satu etiologi kejadian bad habbit bruxism oleh kondisi faktor lokal, diantaranya misalkan tambalan gigi yang ketinggian, penggunaan gigi palsu yang tidak tepat, perawatan dokter gigi yang tidak tepat dan sudah diterima sebelumnya.

ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi
ilustrasi konsultasi dengan dokter gigi (freepik.com)

Baca juga: Ketahui Dampak Buruk yang Terjadi Akibat Kebiasaan Buruk Bruxism, Ini Kata Dokter

Sehingga perlu ke dokter gigi terlebih dahulu untuk bisa diperbaiki hal tersebut apabila dokter gigi menemukan anomali.

Hal petama yang dilakukan oleh pasien bruxism adalah ke dokter gigi terlebih dahulu agar dipastikan bahwa oklusi atau pertemuan gigi geligi rahang atas dengan rahang bawah tidak ada masalah.

Karena beberapa kasus bruxism juga bisa ditangani dengan tindakan ortodonsi yaitu perapian gigi geligi.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa perawatan terkait tentu beragam tergantung dengan pemicunya.

2 dari 2 halaman

Tetapi saran dari drg. Anastasia terkait kasus bruxism lebih baik ke dokter gigi terlebih dahulu agar bisa diketahui etiologis kejadiannya.

Baca juga: Pasien Bruxism yang Melakukan Terapi Akan Mengurangi atau Menghilangkan Kebiasaan Tersebut?

Apabila ada hal yang bersifat lokal, maka harus diperbaiki terlebih dahulu.

Jika terdapat tambalan ketinggian, maka harus dilakukan tindakan ocslusal adjustment dan harus diperbaiki gigi palsunya.

Dalam tindakan ananmnesis ketika bertemu dokter gigi, maka dokter akan melakukan wawancara dengan pasien

Berbicara tentang bruxism bukan hanya terkait hal yang sifatnya fisik.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Anastasia RirienPsikologbruxism Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved