TRIBUNHEALTH.COM – Dentin hipersensitif ialah masalah yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita maupun pria meskipun paling sering terjadi pada wanita.
Rasa ngilu atau nyeri yang terjadi disebabkan karena adanya permukaan yang tidak terlindungi oleh email pada mahkota atau sementum di daerah akar gigi.
Rasa ngilu yang terjadi disebabkan karena adanya kebocoran tepi restorasi yang cacat, sindroma gigi retak dan kelainan.
Baca juga: dr. Isrun Masari Sebut Lama Pengobatan IPM Tergantung dari Masing-masing Kasus Nyeri yang Dirasakan

Baca juga: Kasus Covid Varian XBB Terus Bertambah, dr. Syahril: Masyarakat Belum Vaksin Risiko Kematian Tinggi
Untuk membahas mengenai kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya kepada drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. merupakan dokter spesialis konservasi gigi.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. bekerja di RSUD Sayang Rakyat, Sulawesi Selatan.
Selain itu, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. juga aktif praktik di TJ Dent Medical Specialist, Makassar.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. akan menjawab pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.
Baca juga: Tak Hanya Perbaiki Estetika Gigi, drg. Irfan Dammar Sebut Veneer Bisa Perbaiki Masalah Pengucapan

Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG Jelaskan Tata Laksana untuk Mengatasi Kondisi Hipersensitif Dentin
Pertanyaan:
Dok, diketahui jika seseorang yang mengalami dentin hipersensitif akan diberikan bahan tertentu untuk melapisi daerah gigi yang sensitif sehingga tidak akan lagi mengalami sensitif.
Sebenarnya tindakan ini bisa bertahan berapa lama dok?
Wati, Tinggal di Magelang.
Dokter Spesialis Konservasi Gigi, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. Menjawab:
Daya tahannya tidak sama pada setiap orang karena aplikasi bahan itu akan sangat berpengaruh degan basa tidaknya saat kita melakukan aplikasi.
Hal ini karena ada bahan-bahan tertentu yang sangat tidak boleh terkena air saat dilakukan manipulasi atau pengaplikasian dan jangan sampai terlepas.
Namun seharusnya lapisan ini tidak terlepas lantaran seperti menambal gigi.
Baca juga: Mengenal Manajemen Nyeri Intervensi atau IPM, Salah Satu Pengobatan untuk Nyeri Kronis

Baca juga: Segera Lakukan Penanganan Mata Juling pada Anak, Ini Metodenya menurut dr. Naziya, Sp. M
Kemungkinan mungkin akan terjadi kondisi berulang apabila pertemuan antara bahan restorasi dan gigi terjadi penumpukan bakteri.
Jadi meskipun sudah berusaha sehalus mungkin, namanya di tutup pertumbuhan antara gigi dan restorasi biasanya masih ada.
Jadi ketika kita melakukan tindakan di dokter gigi, kita harus tetap melakukan kontrol karena bagaimanapun yang namanya tambal di daerah gigi itu ada daerah yang microspice yang bisa menyebabkan penumpukan bakteri sehingga menjadi lebih mudah untuk terbuka.
Baca juga: Beragam Cara Antisipasi Infeksi Jamur pada Organ Intim, Ikuti Tips dr. As Zuhruf Rudhuwan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.