TRIBUNHEALTH.COM - Gigi tidak rapi sering dikeluhkan masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini, sejumlah orang melakukan pemasangan behel gigi.
Namun setelah behel gigi dilepas, tak jarang justru mengakibatkan gigi kembali tidak rapi.
Baca juga: Kenali Sariawan Tanda Infeksi Rongga Mulut, Ketahui dari drg. Erni Marlina, Sp.PM., Ph.D
Untuk menangani kondisi tersebut, drg. Deviana Maria Anastasia menganjurkan melakukan pemasangan clear aligner.
"Kasus gigi yang kembali tidak rapi setelah pakai behel justru lebih mudah diatasi dengan clear aligner," kata Deviana dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas.com.

Dalam pemasangan clear aligner ini akan membutuhkan waktu cenderung lebih cepat dan tidak menguras banyak biaya alias lebih murah dibandingkan memakai behel gigi.
Penyebab Gigi Tidak Rapi Pasca Pasang Behel
Berdasarkan pernyataan Deviana, keadaan demikian seringkali terjadi pada seseorang yang sudah memakai behel pada usia belasan, seperti 14 tahun atau 20 tahun. Lalu melepasnya pada usia 25 tahun.
Meski usia di atas sangat tepat dilakukan pemasangan behel, namun bisa saja setelah memakai behel terdapat perubahan hormon kembali.
Baca juga: drg. Ardiansyah Tegaskan Pemasangan Behel Hanya Boleh Dilakukan oleh Dokter Gigi yang Berkompeten
Perubahan hormon ini menyebabkan tulang menjadi tidak keras.
Selain faktor di atas, bisa juga dicetuskan karena tidak memakai retainer pasca melepas behel gigi.
"Jadi ada kemungkinan relaps," imbuh Deviana.

Tak hanya itu, bisa juga dipengaruhi oleh gigi berlubang atau gigi dicabut.
Akhirnya menimbulkan jarak antar gigi lalu menimbulkan pergerakan antar gigi.
Oleh karena itu untuk mengantisipasinya perlu rutin kontrol ke dokter gigi, minimal satu tahun sekali.
Pemasangan Mudah
Dalam pemakaian clear aligner, kata Deviana, sangat memudahkan pasien.
Baca juga: Odontectomy adalah Operasi Kecil untuk Mengangkat atau Mencabut Gigi Impaksi
Lantaran pasien tidak harus kontrol gigi dan melakukan pemasangan dengan bantuan dokter.
Pada awal perawatan, dokter sudah mempersiapkan semuanya.
"Aligner ini enak banget, nggak perlu bolak balik kontrol ke dokter, tapi kalian bisa ganti sendiri di rumah," ucapnya.

Dalam pemasangan clear aligner, terdapat prosedur yang perlu dipahami.
Prosedur tersebut antara lain:
1. Cek kondisi gigi
Pertama kali yang dilakukan adalah memeriksa kondisi gigi secara umum.
Baca juga: Konsumsi Makanan Berserat Berguna Melatih Pengunyahan Agar Perkembangan Rahang Mengalami Ekspansi
2. Cetak gigi atau scan dengan menggunakan software (scaner gigi)
Software ini berguna untuk melihat kondisi gigi sejauh mana mengalami masalah.
Dalam software ini pasien bisa melihat keadaan gigi yang diinginkan dan seberapa banyak aligner yang dibutuhkan untuk memperbaiki gigi yang tidak rata.
Bila demikian, maka pasien dan dokter gigi memiliki ekspetasi yang sama terhadap keberhasilan perawatan gigi dengan menggunakan clear aligner.

Namun tentu saja, keberhasilan pemasangan clear aligner sangat bergantung dengan ketekunan pasien memakai clear aligner.
"Karena aligner lepas pasang, jadi dibutuhkan kerjasama pasien untuk tetap rajin pakai," papar Deviana.
Tak Perlu Cabut Gigi
Clear aligner adalah cara baru untuk merapikan gigi.
Alat ini berbahan transparan seperti plastik sehingga mudah dilepas pasang.
Baca juga: Benarkah Cabut Gigi Bisa Memengaruhi Daya Ingat? Begini Tanggapan drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM(K)
Semua kasus bisa menggunakan clear aligner namun perlu mendapatkan arahan dari dokter.
Mengingat setiap orang memiliki struktur gigi yang berbeda-beda.
Dalam melakukan pemasangan clear aligner, pasien akan mengetahui kondisi gigi sebelum dan sesudah memakai clear aligner.

Dengan begitu pasien mengetahui perkembangan kondisi giginya dari software yang telah disediakan oleh dokter gigi.
Dari tampilan kondisi gigi tersebut, dokter akan mengetahui kemungkinan gigi perlu dicabut atau tidak.
Baca juga: Apakah Gigi Tetap Bisa Berfungsi Secara Normal Setelah Melakukan Perawatan Saluran Akar?
Bila masih memungkinkan untuk dipertahankan, maka dokter akan mencari alternatif lain untuk memperbaiki kondisi gigi.
"Tergantung kasusnya, tapi biasanya tidak perlu cabut gigi untuk memakai aligner," kata Deviana.
Beda Clear Aligner dan Retainer
Penggunaan retainer kerap disamakan dengan fungsi clear aligner.
Padahal retainer dan clear aligner memiliki fungsi yang berbeda.
Deviana mengatakan, bahwa retainer merupakan alat untuk menjaga susunan gigi setelah melakukan perawatan orthodonti.

"Jadi setelah pakai behel, aligner, step terakhirnya memakai retainer untuk menjaga gigi agar tidak bergerak lagi," kata Deviana.
Karena pada saat perawatan orthodonti, tulang yang menjadi penumpu gigi harus agak lembut.
Sehingga sembari menunggu tulang menjadi padat dan keras kembali, diperlukan retainer.
Baca juga: Kebiasaan Mendengkur Apakah karena Anatomi Gigi Pria Berbeda Dibanding Wanita?
Untuk itu, reatiner tidak bisa dikatakan sebagai pilihan utama dalam mengatasi gigi rata namun hanya bermanfaat untuk memelihara kondisi gigi pasca perawatan orthodonti.
Penjelasan drg. Deviana Maria Anastasia ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)