TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya tindakan pencabutan gigi dilakukan untuk mengatasi rasa sakit.
Meskipun begitu, tindakan cabut gigi tidak boleh dilakukan sembarangan.
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) mengatakan jika secara umum tindakan ini dilakukan untuk mengatasi gangguan pada gigi yang sudah parah dan tidak bisa diperbaiki kembali.
Bisa diartikan apabila prosedur pencabutan gigi merupakan pilihan yang terakhir.
Baca juga: Memahami Beragam Gejala Hingga Penyebab Terjadinya Aritmia, Begini Kata dr. Daniel
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health.

Baca juga: Ketahui Penjelasan soal Aritmia Berdasarkan Penuturan dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp. PD
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) memaparkan jika kebersihan dan kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada gigi dan gusi hingga kerusakan gigi.
Pasalnya terdapat berbagai alasan seseorang perlu mencabut gigi, baik disebabkan karena alasan medis maupun estetika.
Pencabutan gigi dianggap sebagai hal yang menakutkan bagi sebagian orang baik orang dewasa maupun anak-anak.
Ada sebagian masyarakat yang berpendapat jika prosedur pencabutan gigi yang salah bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan mengingat.
Namun menurut drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) belum ada penelitian langsung yang menyatakan bahwa pencabutan gigi membuat seseorang menjadi sering lupa.
Hal ini karena seseorang bisa mengalami gangguan mengingat seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Dr. drg. Tri Setyawati Sampaikan Dampak Jangka Panjang Karies Gigi yang Tidak Terkontrol

Baca juga: Pada Beberapa Kasus Jerawat Bisa Bertahan Lama, Ketahui Alasannya Menurut dr. Veronica Lia
drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) menyebutkan jika ini adalah proses fisiologis.
"Seseorang yang mengalami gangguan mengigat tidak dihubungan dengan tindakan cabut gigi," pungkas drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K).
Memang ada teori yang menyatakan bahwa penyakit jaringan pendukung gigi atau penyakit periodontal berhubungan dengan beberapa penyakit demensia atau alzheimer, namun tidak semua.
Sehingga dokter gigi seringkali mengingatkan pasien untuk selalu memeriksakan kondisi gigi dan mulutnya.
Dengan begitu anomali yang kemungkinan terjadi bisa dideteksi sejak dini.
Perlu diingat jika kesehatan rongga mulut sama pentingnya seperti kesehatan tubuh secara umum.
Baca juga: drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K): Infeksi Tidak Boleh Terjadi setelah Proses Pencabutan Gigi

Baca juga: Mitos atau Fakta - Makanan Asam Sebabkan Gigi Menggelap? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Apabila kesehatan gigi dan mulut terganggu, tentu saja bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Kenali Metode Sirkumsisi atau Sunat yang Biasa Dilakukan menurut dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 27 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.