TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia merupakan gangguan yang terjadi pada irama jantung.
Gangguan kesehatan ini membuat pengidapnya mengalami detak jantung tidak teratur baik lebih cepat atau lebih lambat.
Beberapa sumber menyatakan jika permasalahan irama jantung ini pada umumnya tidak berbahaya.
Namun apabila detak jantung mulai terasa tidak biasa bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian mendadak.
Menurut Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala sehingga terkadang tanpa disadari oleh pasien.
Baca juga: Umumnya Impaksi Gigi Dialami Gigi Bungsu, Munginkan Impaksi dapat Terjadi pada Gigi Lain?
Pernyataan ini disampaikan oleh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita.
Baca juga: Kenali Metode Sirkumsisi atau Sunat yang Biasa Dilakukan menurut dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Gejala aritmia yang sering muncul
- Pusing
- Pingsan
- Cepat lelah
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Takikardia (jantung berdetak lebih cepat dari normal)
- Bradikardia (jantung berdetak lebih lambat dari normal)
Namun perlu diketahui jika seseorang yang mengalami gejala tersebut belum tentu mengalami aritmia.
Itulah mengapa pemeriksaan oleh dokter sangat diperlukan sehingga bisa diketahui pemicu munculnya gejala tersebut.
Sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter ahli kardiologi, terutama jika memiliki penyakit hipertensi, gangguan tiroid, diabetes, penyakit jantung maupun pernah menjalani operasi jantung.
Baca juga: Upaya yang Bisa Dilakukan Jika Mengalami Mimisan saat Mengejan karena Sulit Konstipasi
Baca juga: Alasan ISPA Rentan Terjadi pada Anak, Ketahui dari dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A
Menurut Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA menambahkan apabila irama jantung terlalu lambat dan tidak terjadi denyut sampai 3 detik maka menyebabkan tidak adanya aliran darah ke otak maka bisa mengakibatkan seseorang mengalami pingsan.
Penyebab aritmia
Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA mengatakan jika penyebab aritmia jantung dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Pada sebagian besar kasus, apabila irama jantung terlalu lambat bisa dipengaruhi oleh faktor usia lanjut yang merupakan proses degeneratif.
Akan tetapi juga bisa terjadi karena adanya serangan jantung dimana terdapat penyempitan atau aliran darah yang menurun atau berkurang sehingga menyebabkan listrik jantung untuk jantung memompa.
Jadi serangan jantung atau penyempitan koroner juga bisa menjadi satu penyebab, bahkan juga cukup sering.
Kemudian adanya gangguan katup jantung, gangguan anatomi jantung dan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan pola hidup seperti tekanan darah yang tinggi dan terlalu lama tidak diatasi juga bisa menjadi dalah satu penyebab untuk menjadi gangguan irama jantung.
Baca juga: Ini Penanganan ISPA pada Anak dan Orang Dewasa menurut dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A
Baca juga: Tanggap Atasi Jerawat Conglobata dengan Tepat, Ketahui dari dr. Desidera Husadani, Sp.DV.
Hal ini dibenarkan oleh Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA jika penyebab aritmia jantung cukup bervariasi.
Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.
Baca juga: Mitos atau Fakta - Makanan Asam Sebabkan Gigi Menggelap? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.