TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia adalah salah satu gangguan yang terjadi pada irama jantung.
Dalam dunia kedokteran aritmia juga dikenal dengan istilah disritmia yang mana detak jantung tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat.
Beberapa sumber menyebutkan jika Heart Rate (HR) dalam kondisi normal ialah 50-100 per menit.
Menurut Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI ketika terjadi aritmia, artinya impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung sedang tidak bekerja dengan baik.
Baca juga: Umumnya Impaksi Gigi Dialami Gigi Bungsu, Munginkan Impaksi dapat Terjadi pada Gigi Lain?
Baca juga: Kenali Metode Sirkumsisi atau Sunat yang Biasa Dilakukan menurut dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI menambahkan jika permasalahan irama jantung ini secara umum tidak berbahaya.
Namun apabila detak jantung sudah mulai terasa tidak biasa, maka bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian mendadak.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui definisi aritmia, gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya.
Penanganan yang cepat akan membuat gangguan ini bisa lebih cepat diatasi.
"Jadi aritmia itu berdasarkan data yang kita miliki walaupun data tersebut merukapan data hospital base survey, data tersebut semakin meningkat," tutur Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Pernyataan ini disampaikan oleh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita.
"Saya ambil satu contoh aja misalnya kelainan aritmia berupa Atrial Fibrillation, itu di tahun 90 an prevalensinya atau angka kejadiannya sekitar 0,2 persen. Jadi sekarang itu kira-kira sekitar 0,8-1 persen," terang Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Baca juga: Upaya yang Bisa Dilakukan Jika Mengalami Mimisan saat Mengejan karena Sulit Konstipasi
Baca juga: Alasan ISPA Rentan Terjadi pada Anak, Ketahui dari dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A
Atrial Fibrilasi merupakan irama jantung tidak teratur yang sering menyebabkan atrium atau ruang atas jantung berkontraksi secara abnormal.
"Jadi kalau kita ada 271 juta penduduk, kira-kita 2,7 juta orang Indonesia itu mengalami Atrial Fibrillation. Jadi cukup tinggi," tambah Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Apabila beranjak dari angka tindakan, di Indonesia itu Atrial Fibrillation tahun 2018 sekitar 800 lebih per tahun, tahun 2019 naik menjadi 1.200 an, 2020 turun sedikit karena pengaruh Covid-19," timpal Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Jadi angka tindakannya pun meningkat," ungkap Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI membenarkan apabila kasus aritmia di Indonesia meningkat.
Dengan kasus yang meningkat, lantas apakah dokter yang menangani aritmia sudah banyak?
Mengenai hal ini Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI menanggapi jika dokter aritmia di Indonesia yang pasti masih sedikit.
Hal ini karena berdasarkan rujukan di Internasional, jumlah idealnya adalah 0,8 dokter/100.000 penduduk.
Baca juga: Ini Penanganan ISPA pada Anak dan Orang Dewasa menurut dr. S.T Andreas, M. Ked (Ped), Sp.A
Baca juga: Tanggap Atasi Jerawat Conglobata dengan Tepat, Ketahui dari dr. Desidera Husadani, Sp.DV.
Saat ini di seluruh Indonesia terdapat sekitar 40 an dokter aritmia.
"Angka itu sekitar 0,008. Jadi jauh dari target," ungkap Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
"Jadi dari yang jumlah yang sedikit tadi yang 40 an lebih di seluruh Indonesia, itu mayoritas di pulau Jawa. Nah, 4 diantaranya ada di Eka Hospital," lanjutnya.
Baca juga: Mitos atau Fakta - Makanan Asam Sebabkan Gigi Menggelap? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.