lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - drg. Anastasia mengatakan, kebiasaan mendengkur dengan anatomi gigi tidak berkaitan.
Misalkan kebetulan pasien memiliki bentuk rahang yang sedikit ke depan sehingga sulit untuk menutup mulut, saat tidur di mana posisi sangat rileks maka mulut akan terbuka.
Berbicara tentang kebiasaan mendengkur tidak berkaitan dengan anatomi gigi.
Tetapi tidur dengan kondisi mulut terbuka memang bisa terkait kondisi atau anatomi dari susunan gigi geligi maupun bentuk dari rahang.
Jika tidur dengan kondisi mulut terbuka bisa dipengaruhi oleh anatomi gigi geligi, misalnya gigi geligi terlalu besar sementara rahang dalam posisi maju.
Baca juga: Anatomi Gigi Laki-laki dan Perempuan Sedikit Berbeda, Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia
Sehingga dalam kondisi sedang tidur, maka kita berada diposisi yang sangat rileks otomatis kita tidak bisa memposisikan mulut yang dipaksakan untuk menutup.
drg. Anastasia menyampaikan, berbicara kebiasaan mendengkur tidak berkaitan dengan anatomi dari gigi geligi.
Kecuali pada mereka yang memiliki kebiasaan bernafas melalui mulut.
Bernafas melalui mulut bisa berbicara tentang habbit, atau mungkin ada gangguan pada penderita terkait ataupun anatomi di dalam.
Sehingga proses bernafasnya lebih terganggu dan merasa lebih nyaman bernafas menggunakan mulut bukan menggunakan hidung.
Baca juga: 5 Tips Hilangkan Kebiasaan Mendengkur, Ubah Posisi Tidur hingga Beli Bantal Baru
drg. Anastasia juga mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa dikonsultasikan dengan dokter terkait, misalkan ke dokter THT.
Terdapat 2 hal yang bisa mendasari kebiasaan bernafas menggunakan mulut, tidak selalu karena habbit tetapi bisa karena adanya gangguan kesehatan yang dialami dan tidak berkaitan dengan gigi dan mulut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
