TRIBUNHEALTH.COM – Gigi sensitif atau dentin hipersensitif adalah rasa tidak nyaman pada gigi yang dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman yang terlalu manis, panas, asam maupun dingin.
Gigi sensitif bisa saja menimbulkan rasa sakit berupa kejutan yang tajam dan terjadi secara singkat.
Pasalnya gigi sensitif akan terjadi saat dentin atau gigi terpapar tanpa perlindungan.
Pada saat ribuan saraf yang ada pada dentin tidak lagi terlindungi dari rangsangan makanan atau minuman yang dikonsumsi, maka hal inilah yang menyebabkan gigi terasa ngilu dan nyeri.
Baca juga: Efek Samping Pilih Produk Kosmetik Tidak Sesuai Jenis Kulit, Ketahui dari dr. Fadlina Zainuddin

Baca juga: Penyebab Tak Semua Orang Alami Gejala Infeksi Rongga Mulut yang Sama, Ketahui dari drg. Erni Marlina
Untuk membahas mengenai kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya kepada drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. merupakan dokter spesialis konservasi gigi.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. bekerja di RSUD Sayang Rakyat, Sulawesi Selatan.
Selain itu, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. juga aktif praktik di TJ Dent Medical Specialist, Makassar.
drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. akan menjawab pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.
Baca juga: Benarkah Berjemur di Pagi Hari Dapat Meningkatkan Imunitas Anak? Berikut Jawaban dr. Anindita

Baca juga: Banyak Produk Susu dikenal Bisa Atasi dan Cegah Osteoporosis, dr. Ray Hendry: Jangan Termakan Iklan
Pertanyaan:
Secara umum, dentin hipersensitif lebih sering dijumpai pada orang dewasa, mungkin pada usia 20 tahun-an ke atas.
Lantas mungkinkan kondisi ini bisa terjadi pada usia anak-anak?
Mengingat pada gigi anak-anak mayoritas masih bagus dok.
Rifqi, Tinggal di Lamongan.
Dokter Spesialis Konservasi Gigi, drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG. Menjawab:
Kondisi ini jarang terjadi walaupun itu tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa terkena.
Tetapi biasanya kalau anak-anak mungkin karena memang ada karies atau lubang gigi di daerah-daerah yang lapisannya tipis atau emailnya tipis.
Sehingga anak lebih mudah terasa nyeri.
Baca juga: Wanita Pra Menopause Diimbau Deteksi Dini Osteoporosis, dr. Ray Hendry, Sp. OT Beri Tahu Hal Ini

Baca juga: Tak Perlu Panik dan Buru-buru Berikan Obat, dr. Anindita Paparkan Cara Atasi Demam pada Anak
Tapi dentin hipersensitif jarang ditemukan pada anak-anak, biasanya prevalensinya paling tinggi di usia 18-44 tahun berdasarkan jurnal yang saya baca.
Di usia itu yang paling sering terjadi pada perempuan walaupun tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada laki-laki, tapi lebih sering terjadi pada perempuan.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG: Gigi Asli Jauh Lebih Bermakna Dibanding Menggunakan Gigi Tiruan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.