TRIBUNHEALTH.COM - Tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, dr. Anggi Resti sebut milia juga dapat terjadi pada bayi.
Ia melanjutkan, milia yang muncul pada bayi biasanya dapat hilang dengan sendirinya.
Milia yang muncul pada bayi disebabkan karena hormon dari sang ibu saat kehamilan dan kemudian saat bayi lahir timbul bintik putih yaitu milia.
Milia yang terjadi pada bayi ini disebut juga dengan neonatal milia yang umumnya muncul di sekitar hidung.
Milia ini umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati karena dapat hilang sendiri.
Baca juga: Pahami Perbedaan antara Milia dan Jerawat hingga Jenis-jenis Milia Menurut dr. Reshati Anggit

Baca juga: dr. Reshati Anggit Maulani Tak Sarankan Pasien Memencet Milia, Begini Alasannya
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Anggi Resti Eka Putri yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Menurut dr. Anggi Resti, untuk usia 20 tahun ke atas, munculnya milia terjadi karena adanya sumbatan sel kulit mati.
Penyebab kedua ialah terjadinya perlembatan regenerasi kulit.
Semakin bertambahnya usia, regenarasi kulit akan semakin berkurang.
Regenerasi kulit yang melambat disebabkan karena beberapa hal seperti sering stres, terjadi gangguan hormon, kurang nutrisi, dan kurang vitamin.
Baca juga: dr. Merryana: Milia Terjadi pada Bayi Baru Lahir karena Saluran Pori-pori Masih Sangat Kecil

Baca juga: dr. Carmelita Christina Jelaskan Mengenai Macam-macam Milia dan Penyebabnya
Terdapat pula penelitian yang menyebutkan bahwa milia dapat muncul karena keturunan atau faktor genetik
dr. Anggi Resti menyebutkan, milia pada orang dewasa kerap muncul di bawah mata atau di dahi.
Milia sering muncul di kedua area tersebut, karena menurut dr. Anggi Resti area tersebut jarang terpapar sunscreen.
"Penggunaan sunscreen di area mata memang jarang dilakukan ya."
"Kalau di sekitar dahi biasanya karena sunscreennya kurang tebal."
Baca juga: Muka Sering Memerah Pertanda Tidak Cocok Dalam Penggunaan Skincare, Begini Ulasan dr. Desidera

Baca juga: dr. Siswo Putranto Santoso Himbau untuk Tidak Berikan Minum pada Orang Pingsan, Berikut Ulasannya
dr. Anggi Resti menjelaskan, penggunaan sunscreen sendiri memiliki aturan yaitu sunscreen digunakan dengan dua jari dan digunakan 15 menit sebelum beraktivitas di dalam atau luar ruangan.
Penggunaan sunscreen tersebut juga sebaiknya dilakukan pengulangan.
Untuk SPF 30 sebaiknya dilakukan pengulangan setiap 3 jam sekali dan untuk SPF 50 dilakukan pengulangan 5 jam sekali.
"SPF itu tanda ketahanan sunsceen di wajah kita, misalnya aktivitas tidak lama gunakan SPF 30 tidak apa-apa."
"Tapi kalau aktivitas seharian, harus lakukan reapply sunscreen."
Baca juga: Mengenal Henti Jantung, Faktor Penyebab hingga Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Anggi Resti Eka Putri dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 25 Juli 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)