Breaking News:

Deteksi Kanker Payudara dengan Metode SADARI, Ini Poin yang Harus Diperhatikan dari Kacamata Dokter

Lakukan metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri) untuk mendeteksi adanya penyakit kanker payudara.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi melakukan pemeriksaan kanker payudara 

TRIBUNHEALTH.COM - Lakukan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) untuk mendeteksi adanya penyakit kanker payudara.

Dalam menjalani pemeriksaannya, utamakan untuk memperhatikan sejumlah poin penting.

dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) menerangkan, sejumlah hal tersebut, seperti:

Baca juga: Mengetahui 2 Faktor Risiko Kanker Payudara, Dokter: Faktor Hormonal dan Faktor Non Hormonal

1. Bentuk

Perhatikan bentuk payudara yang dimiliki. Apakah terdapat perubahan bentuk atau tidak.

2. Tampilan kulit

Ilustrasi kanker payudara yang perlu diwaspadai
Ilustrasi kanker payudara yang perlu diwaspadai (Pixabay.com)

Pastikan apakah terdapat perubahan pada kulit payudara. Seperti memerah, pecah-pecah atau berkerut.

3. Benjolan

Lihat apakah terdapat benjolan atau cekungan di area payudara.

Tak hanya itu juga pastikan benjolan tidak ada di area ketiak.

Baca juga: Peneliti Sebut Kanker Payudara Menyebar Lebih Cepat saat Tidur Malam Hari

2 dari 4 halaman

Namun bila terdapat benjolan, perhatikan bentuk benjolan tersebut.

4. Cairan

Lalu lihat apakah pada area puting terdapat cairan yang keluar atau tidak.

Prosedur SADARI

Menurut Upick, SADARI wajib dilakukan oleh setiap wanita tanpa memandang usia.

"SADARI harus dilakukan oleh semua perempuan, mau muda atau tua harus melakukan," tegasnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

Ilustrasi penyakit kanker payudara
Ilustrasi penyakit kanker payudara (health.kompas.com)

SADARI, kata Upick, merupakan bentuk seorang wanita mencintai dirinya sendiri.

Mengingat payudara adalah salah satu bagian terpenting pada tubuh wanita, maka perlu dijaga dengan baik.

Upayakan rutin melakukan SADARI setiap bulan satu kali dengan durasi 7 menit, tepatnya hari ketujuh sampai kesepuluh pasca menstruasi.

Baca juga: Waspada Kanker Payudara dengan Mengenal Faktor Resikonya, Ini Kata dr. Agus Sutarman, Sp. B.Onk

Pada masa ini diyakini kelenjar pada area payudara mendekati normal. Maka akan memudahkan untuk dilakukan pemeriksaan.

3 dari 4 halaman

Tanda Tumor dan Kanker Payudara

Bila mengalami tumor jinak, maka akan merasakan sejumlah gejala:

- Benjolan tumbuh lambat

Ilustrasi ciri-ciri kanker payudara
Ilustrasi ciri-ciri kanker payudara (Kompas.com)

- Benjolan masih mudah digerakkan

- Benjolan bertekstur kenyal

- Benjolan memiliki permukaan yang rata

Baca juga: Pencegahan Profilaksis Bisa Dilakukan Sebelum Terjadi Kanker Payudara, Begini Ulasan dr. Sonar

Sementara bila sudah memasuki kategori tumor ganas (kanker payudara), maka gejala yang timbul:

- Benjolan tumbuh cepat

- Benjolan bertekstur keras

- Benjolan sulit digerakkan

Ilustrasi menderita kanker payudara
Ilustrasi menderita kanker payudara (TribunBali.com)
4 dari 4 halaman

- Memungkinkan benjolan berpindah tempat

- Bisa berujung kematian.

Hal di atas sangat penting dipahami, karena bila bisa mendeteksi lebih awal, maka bisa mengetahui stadium penyakit yang dialami.

Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara

Tumor adalah kondisi yang diartikan sebagai suatu benjolan yang tumbuh tidak pada tempatnya.

Bila membahas tumor payudara, artinya terdapat benjolan pada payudara yang tidak biasa.

Baca juga: Kanker Payudara Terjadi Akibat Pertumbuhan Abnormal Sel-sel Payudara, Simak Penjelasan Dokter

Tumor memiliki 2 kategori, yakni tumor jinak dan ganas.

Apabila merujuk pada tumor payudara dengan kategori ganas, maka disebut sebagai kanker payudara.

"Tentunya memiliki tanda masing-masing," ujar Upick.

Ilustrasi menderita kanker payudara
Ilustrasi menderita kanker payudara (Tribunjogja.com)

Faktor Risiko Kanker Payudara

Diketahui ada banyak faktor pencetus terjadinya kanker payudara.

Dari semua faktor penyebab yang ada, kanker payudara lebih banyak dikaitkan dengan faktor genetik dan gaya hidup.

Namun terlepas dari hal tersebut, terdapat faktor risiko yang perlu diwaspadai.

Baca juga: Definisi, Gejala dan Pengobatan Kanker Payudara Menurut Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi

Faktor risiko ini memudahkan seseorang mengalami kanker payudara.

Sejumlah faktor risiko kanker payudara yang perlu dipahami, antara lain:

1. Usia

Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mudah terkea kanker.

Mayoritas pasien yang mengalami kanker payudara berusia di atas 50 tahun.

2. Tidak menyusui

Ilustrasi ibu menyusui
Ilustrasi ibu menyusui (kompas.com)

Seorang perempuan yang tidak menyusui dianggap lebih rentan terkena kanker payudara.

3. Lebih cepat haid

Datang bulan lebih cepat juga bisa menjadi indikasi seseorang mudah terkena kanker payudara.

4. Lebih lama selesai haid

Sama halnya dengan waktu haid yang lebih lama, juga akan bisa berisiko menyebabkan seseorang terkena kanker payudara.

Baca juga: Tak Hanya Wanita Saja, Laki-laki Juga Bisa Mengalami Kanker Payudara, dr. Agus Ungkap Pengobatannya

Keadaan demikian menunjukkan bahwa adanya paparan hormon yang lebih lama.

5. Terpapar radiasi

Seorang wanita yang terpapar radiasi memudahkan untuk terkena kanker payudara.

6. Ada keluarga yang menderita

Keadaan ini berkaitan dengan faktor genetik.

Baca juga: Dok, Apakah Jenis Kanker Payudara atau Rahim Dapat Mempengaruhi Kesuburan?

Penjelasan dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKanker Payudarapemeriksaan payudara sendiri (SADARI)Upick A. MiskadTumor Tumor Payudara
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved