TRIBUNHEALTH.COM - Olahraga merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Olahraga adalah suatu bentuk pendidikan individu dan masyarakat yang mengutamakan gerakan-gerakan jasmani yang dilakukan secara sadar dan sistematis menuju suatu kualitas yang lebih tinggi.
Menurut dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, kita perlu memperhatikan beberapa hal saat berolahraga agar olahraga memberikan manfaat yang optimal bagi tubuh.
Ketika seseorang berolahraga otot-otot menjadi lebih aktif, baik otot lengan, otot kaki, otot paha dan otot-otot lainnya.
Baca juga: Pengobatan Penyakit Usus Buntu Sendiri Tanpa Arahan Dokter Bisa Menyebabkan Kebocoran

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Baca juga: Mengapa Ketika Siklus Menstruasi Wanita Cenderung Mengalami Mood Swing? Begini Kata Psikolog
Menjadi aktif tentunya memerlukan oksigen dan darah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada saat seseorang beristirahat.
Dalam hal ini jantung berperan sangat penting, dimana jantung harus memompakan darah yang lebih besar dibandingkan saat kita sedang beristirahat.
Dengan melakukan olahraga, lambat laun performa jantung akan semakin meningkat.
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menjelaskan jika sirkulasi darah menjadi lebih lancar, yang paling penting adalah memicu pembuatan pembuluh-pembuluh darah baru.
"Jadi memang jantung bekerja lebih berat dengan meningkatkan detak jantung," terang dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Baca juga: Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Mood Swing Menurut Ulasan Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi

Baca juga: Sering Ditemui Seseorang Bertahan Dihubungan Tidak Sehat, Berikut Menurut Kacamata Psikolog
Secara garis besar, detak jantung normal pada dewasa sekitar 60-100 kali per menit, namun angka ini memang sangat bergantung dari berbagai faktor.
"Faktornya seperti misalnya apakah orang tersebut atlet dengan kebugaran yang sangat baik," sambung dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Berdasarkan keterangan dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, pada atlet biasanya memiliki denyut nadi sekitar 40-50 kali per menit.
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menuturkan jika hal ini masih dalam batas normal.
"Atau bisa juga mereka meminum obat-obat yang meningkatkan detak jantung atau mengurangi detak jantung," ulas dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
Ada banyak hal yang bisa berkontribusi terhadap faktor detak jantung seseorang.
Kondisi jantung saat berolahraga
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana mengungkapkan jika kisaran detak jantung saat berolahraga berdasarkan usia.
Yakni dengan cara 220 dikurangi usia merupakan maksimum dari detak jantung yang dapat dilewati oleh jantung.
Intensitas olahraga yang disarankan oleh dokter spesialis jantung adalah intensitas yang ringan sampai sedang, yaitu sekitar 50 persen dari maksimum sampai 80 persen.
Baca juga: Dokter Gigi Benarkan Jika Kini Banyak Sekali Kaum Muda yang Gunakan Behel Hanya untuk Tujuan Gaya

Baca juga: Riwayat Keluarga Penderita Melasma Memiliki Kemungkinan Lebih Tinggi untuk Alami Kondisi Melasma
"Jadi tidak perlu 100 persen dari maksium kisaran detak jantung yang dihitung dari 220 dikurangi usia," tutur dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana.
dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana mengatakan jika ketika seseorang berolahraga perlu menghitung kisaran detak jantung sesuai usia.
Baca juga: dr. Ariantri M.Sc., Sp.PD, K-GH Paparkan Diagnosis yang Berkaitan dengan Saluran Cerna Bawah
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 03 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.