TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya saluran cerna terdiri dari saluran cerna atas dan saluran cerna bawah.
Saluran cerna atas dimulai dari mulut, gigi geligi, kerongkongan atau esofagus, lambung, susu halus atau usus 12 jari.
Sampai usus 12 jari ialah perbatasan dari saluran cerna bagian atas.
Sedangkan saluran cerna bagian bawah meliputi sebagian usus halus bagian bawah.
Usus halus terdiri dari beberapa seperti usus 12 jari, jejunum, ileum.
Dimulai dari jejunum atau bagian bawah dari usus 12 jari, kemudian masuk ke ileum baru masuk ke usus besar berakhir di kolon dan dikeluarkan oleh anus sebagai batasnya.

Baca juga: Apa Kurang Konsumsi Sayur Termasuk Penyebab Gangguan Saluran Cerna Bagian Bawah?
Panjang usus dari saluran cerna bagian bawah kurang lebih sekitar 7 meter.
Mulai dari jejunum sekitar 2.5 meter, ileum sekitar 3 meter, dan usus besar sekitar 1.5 meter.
dr. Aritantri menyampaikan, dari gangguan ini diagnosisnya bisa enteropati.
Enteropati merupakan gangguan pada usus halus, misalnya Seliac disease yang dikarenakan mungkin alergi terhadap gluten.
Selain seliac disease yakni sindrom IBS atau Irritable bowel syndrome, IBD yang merupakan suatu penyakit autoimun.
IBD atau inflamatory bowel disease terdiri dari penyakit kolitis ulseratif, penyakit Crohn atau juga penyakit yang tidak bisa ditentukan mix antara penyakit kolitis dan crohn .
Baca juga: Memahami Beragam Gejala yang Bisa Dialami Ketika Terjadi Gangguan Saluran Cerna Bawah
Ada juga suatu kanker atau keganasan didalam usus, terutama yang sering berada diusus besar yakni kanker kolon rektal.
Tak hanya kanker rektal, tetapi juga hemoroid atau ambeien, kolitis radiasi yang dialami beberapa pasien yang menderita kanker leher rahim atau kanker serviks mungkin pernah dilakukan radioterapi, sehingga menyebabkan komplikasi dan menyebabkan adanya radang usus besar bagian bawah tersebut.
Kolitis radiasi diakibatkan dari radio terapi.
Penyakit-penyakit yang disebutkan diatas adalah penyakit yang tergolong kronik, tetapi ada juga yang akut.
Penyakit akut yang sering ada adalah diare cair akut yang bisa diakibatkan akrena infeksi, entah infeksi karena virus atau infeksi dikarenakan bakteri.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan dr. Ariantri Darmayanti, M.Sc., Sp.PD, K-GH. Seorang dokter spesialis penyakit gastroeterologi-hepatologi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)