TRIBUNHEALTH.COM - Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi ketika sel-sel di leher rahim tidak normal dan berkembang terus tanpa terkendali.
dr. G. Iranita Dyantika menjelaskan apabila saat ini pengobatan kanker serviks bisa dengan metode operasi dan metode dr. Ibnu Sina.
Berdasarkan pengobatan kanker serviks metode dr. Ibnu Sina terdapat perbedaan terapi pada tiap stadium.
Pernyataan ini disampaikan oleh Praktisi Kesehatan, dr. G. Iranita Dyantika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita.
Ini disebabkan karena setiap takaran ataupun tiap hitungan formula atau obat berbeda.
Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan Mata agar Terhindar dari Berbagai Penyakit Mata yang Gejalanya Tak Disadari

Baca juga: dr. Hari Purwanto, Sp.DV Paparkan Beberapa Gejala Khas yang Timbul jika Mengalami Scabies
Dari tingkat keparahan pasien memengaruhi apakah leukositnya meningkat atau tidak.
Terdapat hitungan tersendiri untuk bagian farmasi yang melakukan penghitungan obat tersebut.
dr. G. Iranita Dyantika menerangkan jika lama penyembuhan juga akan berbeda-beda.
Pengobatan yang diberikan tergantung dari keadaan umum pasien dan tingkat keparahan yang dialami.
Biasanya paling lama penyembuhan memerlukan waktu sekitar 8 bulan hingga 12 bulan.
Tahapan pengobatan kanker serviks metode dr. Ibnu Sina
Tahapan pengobatan menggunakan metode dr. Ibnu Sina umumnya pasien yang datang berobat sudah mendapatkan diagnosa dari dokter spesialis.
Adapun pasien yang belum mendapatkan diagnosa pasti, maka dokter harus menegakkan terlebih dahulu diagnosanya.
Umumnya dr. G. Iranita Dyantika akan mengarahkan pasien melakukan pemeriksaan kembali ke dokter spesialis.
Baca juga: Jangan Asal Membeli Behel di Online Shop Tanpa Rekomendasi dari Dokter Gigi, Begini Dampaknya

Baca juga: Kenali Glaukoma yang Dianggap sebagai Si Pencuri Penglihatan, Simak dr. Muhammad Irfan K, M.Kes Sp.M
Setelah mendapatkan diagnosa, maka akan dilihat hasil pemeriksaan laboratorium.
Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah terlalu lama, maka perlu diperbarui.
Pasien akan melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium akan dilihat keadaan umum pasien.
Jika keadaannya membaik, maka bisa dilakukan pembuatan obat berdasarkan hasil laboratorium.
Namun apabila keadaan umumnya kurang membaik atau kurang mendukung, maka harus diperbaiki keadaan umum pasien dengan perawatan atau dukungan dokter spesialis lainnya.
Setelah obat diracik akan diberikan kepada pasien sehingga bisa dikonsumsi.
Metode dr. Ibnu Sina hanya memanfaatkan obat minum saja.
Baca juga: Macam-macam Keluhan yang Timbul saat Terkena TBC, Dokter Sebut Demam hingga Berat Badan Menurun

Baca juga: Metode Operasi yang Dapat Dilakukan Oleh Penderita Miom, Berikut Ulasan dr. William Halim, Sp.OG
Berdasarkan pemaparan dr. G. Iranita Dyantika pengobatan dengan metode dr. Ibnu Sina tidak menggunakan bantuan radiasi.
Di mana obat yang dikonsumsi benar-benar disesuaikan dengan kondisi setiap individu pasien.
Meskipun beberapa pasien mengidap kanker yang sama, pasti obat yang diberikan berbeda.
Hal ini karena setiap orang memiliki DNA yang berbeda.
Setiap orang juga memiliki kebiasaan yang berbeda, sehingga obat yang diberikan juga akan berbeda.
Baca juga: Apakah Seorang Wanita yang Memiliki Miom Masih Bisa Hamil? Begini Penjelasan dr. William Halim
Penjelasan Praktisi Kesehatan, dr. G. Iranita Dyantika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 08 November 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.