TRIBUNHEALTH.COM - Varicose veins merupakan nama lain dari varises.
Keadaan ini merujuk pada masalah yang terjadi pada pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan.
Seseorang dengan dengan kondisi varises dianjurkan mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Pengobatan Varises Disesuaikan dengan Tingkat Derajat Keparahannya, Begini Kata dr. Londung
Diketahui sudah ada ribuan tahun yang lalu terdapat berbagai macam bentuk penanganan varises.
Hal ini disampaikan oleh dr. Novi Anggriyani, Sp. JP (K). dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
Beberapa penangana yang sudah diberikan dalam mengatasi varises, seperti pembebatan dan pembedahan konvensional.

Pada tindakan pembebatan memiliki prinsip kerja seperti penggunaan graduated compression stocking.
Kemudian timbul teknik pembedahan konvensional.
Pada teknik pembedahan konvensional ini cenderung memiliki banyak efek samping.
Baca juga: Risiko Jika Varises Dibiarkan, Dokter Sebut Salah Satunya Bisa Cetuskan Kematian
Seperti pasca pembedahan perlu stirahat minimal 1 bulan dan tidak bisa langsung berjalan.
"Bayangkan 1 bulan tidak bisa berjalan maka akan muncul efek samping yang lain," ujar Novi.
Hingga akhirnya, kini muncul teknik terapi yang dianggap memiliki efek samping minimal.
Adala metode Endovenous Laser Ablation (EVLA) yang dilakukan tanpa pembedahan.

Setelah tindakan pasien bisa langsung berjalan kaki.
Bahkan pada masa pasca tindakan, pasien akan dianjurkan lebih banyak berjalan kaki.
Selain itu, karena EVLA menggunakan teknik laser, maka anastesi yang diberikan secara menyeluruh. Jadi bisa melindungi jaringan di sekitarnya.
"Ini anastesi lokal untuk melindungi jaringan di sekitar agar tidak terkena laser dan menghindari efek samping," ungkap Novi.
Baca juga: Mengenal Varises, Rusaknya Katup pada Pembuluh Darah, Simak Ulasan dr. Londung Brisman
Dalam penanganan Varises, Novi menganjurkan pasien melakukan metode EVLA.
Metode ini pertama kali dikembangkan di Eropa dan Amerika Serikat.
Kini, EVLA sudah hadir di Indonesia untuk membantu mengatasi varises pada masyarakat.
Dalam penanganan varises, EVLA menggunakan teknologi thermal atau panas (laser).

Sehingga bagian pada vena yang sudah tidak berfungsi dilakukan ablasi (disolder).
Untuk itu ada banyak manfaat yang bisa langsung dirasakan pasien, seperti:
- Tidak ada jahitan
- Tidak perlu puasa
- Pasca tindakan langsung bisa berjalan kaki.
Penanganan Awal
Varises merupakan masalah mekanik. Meski bisa disebabkan oleh banyak hal namun penyebab utamanya karena adanya gangguan katup di dalam vena sudah kendur.
Maka dari itu, penanganan tak hanya diberikan dengan cara obat-obatan saja.
Baca juga: Kesalahan yang Sering Ditemui Saat Minum Obat, Salah Satunya Tidak Paham Dosis yang Tepat
"Karena obat-obatan itu hanya untuk pereda nyeri saja. tidak bisa membuat pasien sembuh," imbuh Novi.
Dengan begitu, penanganan awal yang perlu diberikan ialah pemberian graduated compression stocking.
Adalah stocking khusus dengan tekanan yang sudah diatur sedemikian rupa untuk memeras darah.
Diharapkan pemberian stocking ini bisa membuat darah kembali ke dalam jantung.
Penyebab Varises

Hingga saat ini, kondisi yang paling banyak menyebabkan varises adalah:
- Genetik
- Usia
- Profesi.
Varises adalah kondisi yang menunjukkan pembuluh darah yang seharusnya ke jantung namun turun.
Baca juga: Kaki Terasa Nyeri Disertai Sensasi Terbakar? Waspada Gejala Kekurangan Vitamin B12
Hal ini disebabkan oleh clap di dalam vena mengendur.
Akhirnya menimbulkan benjolan-benjolan pada pembuluh darah dan kaki bengkak.
Bila varises dibiarkan begitu saja tak ditangani dengan baik, maka bisa mencetuskan risiko paling parah yang disebut sebagai venous ulcer (borok atau luka pada kaki).
Meskipun seringkali kaki yang memborok atau luka pada kaki itu sering dicurigai akibat kencing manis.

Padahal bisa indikasi adanya risiko dari varises akibat aliran darah yang tak bisa kembali ke jantung tertimbun di kaki.
Kemudian membuat pembuluh darah di kaki tidak kuat lalu meletus seperti gunung merapi (ulkus).
"Itu adalah hasil akhir varises yang tidak diobati dengan baik," kata Novi.
Lebih berat lagi, selain mencetuskam venous ulcer juga bisa menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau gumpalan darah di dalam vena.
Baca juga: Tak Hanya di Kaki Saja, Varises Bisa Terjadi di Bagian Tubuh Lainnya, Simak Ulasan dr. Londung
DVT ini bisa terjadi pada seseorang yang memiliki varises namun karena suatu kondisi tertentu tidak bisa banyak bergerak.
Bisa berakibat vatal bila DVT ini lari ke pembuluh darah paru hingga menyebabkan:
- Sesak napas secara tiba-tiba
- Penurunan saturasi yang sangat rendah

- dan meninggal dunia.
Karena itu Novi menghimbau agar tidak menyepelakan masalah pada pembuluh darah.
"Jangan sepelekan masalah pembuluh darah Anda, jangan sepelekan masalah varises ini," serunya.
Profesi Rentan Varises
Novi mengatakan bahwa varises bisa mudah terjadi akibat pekerjaan.
Dalam hal ini ialah pekerjaan yang banyak melibatkan aktivitas duduk.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama Tak Baik untuk Kesehatan Jantung
Sejumlah profesi yang dianggap mudah menyebabkan varises adalah:
- Progammer
- Guru

- Dokter
- Perawat
- SPG (sales promotion girl).
Baca juga: Benarkah Varises Dipicu Karena Sering Menggunakan High Heels? Simak Tanggapan dr. Londung
"Itu semua sering berdiri, sangat berisiko terkena varises," imbuhnya.
Untuk itu agar mencegah varises terjadi, diharapkan para pekerja yang berisiko tinggi mengalami varises rutin melakukan aktivitas fisik yakni berolahraga.
Misalnya sempatkan di waktu sore hari untuk berjalan kaki, jogging atau fitnes.
Mencegah Varises
Berikut ini sejumlah cara dalam mencegah varises terjadi, di antaranya:
- Rajin berolahraga

- Menjaga pola makan
- Perhatikan posisi berdiri saat memakai higheels.
Penjelasan dr. Novi Anggriyani, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)