TRIBUNHEALTH.COM - Sinar matahari memberikan dampak pada tubuh, dampaknya sangatlah beragam.
Matahari dikenal sebagai sumber alami vitamin D yang baik untuk kesehatan kulit.
Akan tetapi di sisi lain, paparan sinar matahari berlebih juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Menurut dr. Pratidona Anasika orang sering kali menjauhi paparan sinar matahari karena berbagai alasan, mulai dari tidak mau kepanasan, takut muncul flek hitam di kulit, membuat kulit kusam hingga mencegah penuaan dini.
Baca juga: Jangan Asal Membeli Behel di Online Shop Tanpa Rekomendasi dari Dokter Gigi, Begini Dampaknya

Baca juga: Kenali Glaukoma yang Dianggap sebagai Si Pencuri Penglihatan, Simak dr. Muhammad Irfan K, M.Kes Sp.M
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter Kecantikan.
Perlu menjadi informasi jika paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet bisa menstimulasi melanosit.
dr. Pratidona Anasika menjelaskan jika melanosit akan membuat melasma yang hilang kemudian bisa muncul kembali apabila tidak diterapi dengan tepat.
Dokter sarankan untuk melakukan perawatan dengan dokter yang berkompeten
Maka dari itu, dr. Pratidona Anasika menyarankan untuk melakukan perawatan dengan dokter kecantikan yang berkompeten.
Sehingga apabila ada keluhan bisa dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan penuturan Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika pengobatan melasma tidak bisa hilang dalam waktu singkat.
"Pastinya kita butuh waktu dan waktu untuk melasma yang sudah yang perhatikan tidak mungkin cepat," ujar Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika.
Baca juga: Metode Operasi yang Dapat Dilakukan Oleh Penderita Miom, Berikut Ulasan dr. William Halim, Sp.OG

Baca juga: Perbedaan EVLA dengan Teknik Pembedahan Konvesional dalam Atasi Varises, Simak Kata Dokter Berikut
dr. Pratidona Anasika mengingatkan jika semua perawatan tentunya memerlukan sebuah proses.
Paparan sinar matahari menjadi faktor munculnya melasma
dr. Pratidona Anasika menambahkan apabila paparan sinar matahari menjadi salah satu faktor munculnya melasma pada area wajah.
Melasma adalah salah satu kondisi yang tidak berbahaya dan bisa memudar dengan sendirinya atau dengan pengobatan dari dokter yang berkompeten.
Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika menyarankan pasien untuk melindungi kulitnya dengan penggunaan sunblock maupun sunscreen dengan SPF yang sesuai jenis kulit masing-masing individu.
Bahkan meskipun tidak melakukan aktivitas di luar rumah tetap disarankan untuk menggunakan sunscreen atau sunblock.
Hal ini karena meskipun di rumah, seringkali masih melakukan aktivitas yang berhubungan dengan gadget, laptop, hingga memasak, di mana bisa memunculkan panas.
Baca juga: Macam-macam Keluhan yang Timbul saat Terkena TBC, Dokter Sebut Demam hingga Berat Badan Menurun

Baca juga: Benarkah Rokok Bisa Bikin Gigi Berubah Wana? Ini KataDr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika menambahkan jika dengan semakin tipisnya lapisan ozon, otomatis paparan sinar ultraviolet akan lebih mudah masuk ke dalam kulit.
Sehingga perlindungan atau pencegahan lebih baik daripada mengobati setelah terkena melasma.
Menutut penuturan dr. Pratidona Anasika apabila melakukan pencegahan sejak dini dengan memakai sunblock, maka akan mengurangi risiko adanya melasma pada area wajah.
Baca juga: dr. Ayuthia Sebut Gangguan Jantung Bisa Berupa Penyakit Katup Jantung, Jantung Koroner, atau Aritmia
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Pratidona Anasika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter Kecantikan edisi 12 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.