TRIBUNHEALTH.COM - Varises dan Kencing manis adalah kondisi yang tak bisa disepelekan.
Dibutuhkan penanganan yang tepat dan segera untuk mengatasinya.
Memiliki nama dan karakteristik yang berbeda, namun ada kesamaan dari keduanya.
Baca juga: Pengobatan Varises Disesuaikan dengan Tingkat Derajat Keparahannya, Begini Kata dr. Londung
Hingga akhirnya membuat sejumlah masyarakat salah memahami kondisinya.
Yakni seringkali kaki yang memborok atau luka pada kaki.
Tanda tersebut sering dicurigai akibat kencing manis.

Padahal bisa indikasi adanya risiko dari varises akibat aliran darah yang tak bisa kembali ke jantung tertimbun di kaki.
Untuk itu, pastikan untuk mengetahui cara memahami perbedaanya dari dr. Novi Anggriyani, Sp. JP (K).
Menurut pemaparannya, langkah terbaik dalam membedakan varises dengan kondisi lain ialah dengan melakukan pemeriksaan diri.
Baca juga: Mengenal Varises, Pembuluh Darah Berukuran Besar dan Berbentuk seperti Jaring Laba-laba
Lakukan di dokter yang tepat dan ahli dibidangnya.
Untuk mendeteksi penyakit ini, diperlukan prosesur penanganan berupa USG vaskuler.
Sama seperti prinsip USG biasa, namun kali ini yang dites adalah vaskuler atau pembuluh darahnya.

Varicose veins atau lebih dikenal sebagai varises adalah kondisi yang menunjukkan pembuluh darah yang seharusnya ke jantung namun turun.
Hal ini disebabkan oleh clap di dalam vena mengendur.
Akhirnya menimbulkan benjolan-benjolan pada pembuluh darah dan kaki bengkak.
Baca juga: Fakta-fakta Seputar Kanker Prostat, Waspadai Gejala Pembengkakan pada Area Selangkangan dan Kaki
Bila varises dibiarkan begitu saja tak ditangani dengan baik, maka bisa mencetuskan risiko paling parah yang disebut sebagai venous ulcer (borok atau luka pada kaki).
Meskipun seringkali kaki yang memborok atau luka pada kaki itu sering dicurigai akibat kencing manis.
Padahal bisa indikasi adanya risiko dari varises akibat aliran darah yang tak bisa kembali ke jantung tertimbun di kaki.

Kemudian membuat pembuluh darah di kaki tidak kuat lalu meletus seperti gunung merapi (ulkus).
"Itu adalah hasil akhir varises yang tidak diobati dengan baik," katanya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
Berisiko DVT
Lebih berat lagi, selain mencetuskan venous ulcer juga bisa menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau gumpalan darah di dalam vena.
DVT ini bisa terjadi pada seseorang yang memiliki varises namun karena suatu kondisi tertentu tidak bisa banyak bergerak.
Baca juga: Tak Hanya Sesak Napas, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian dan Cacat Permanen pada Kasus Tertentu
Bisa berakibat vatal bila DVT ini lari ke pembuluh darah paru hingga menyebabkan:
- Sesak napas secara tiba-tiba
- Penurunan saturasi yang sangat rendah

- dan meninggal dunia.
Karena itu Novi menghimbau agar tidak menyepelakan masalah pada pembuluh darah.
"Jangan sepelekan masalah pembuluh darah Anda, jangan sepelekan masalah varises ini," serunya.
Profesi Rentan Varises
Novi mengatakan bahwa varises bisa mudah terjadi akibat pekerjaan.
Dalam hal ini ialah pekerjaan yang banyak melibatkan aktivitas duduk.
Baca juga: Mengenal Varises, Rusaknya Katup pada Pembuluh Darah, Simak Ulasan dr. Londung Brisman
Sejumlah profesi yang dianggap mudah menyebabkan varises adalah:
- Progammer
- Guru
- Dokter

- Perawat
- SPG (sales promotion girl).
"Itu semua sering berdiri, sangat berisiko terkena varises," imbuhnya.
Untuk itu agar mencegah varises terjadi, diharapkan para pekerja yang berisiko tinggi mengalami varises rutin melakukan aktivitas fisik yakni berolahraga.
Baca juga: 6 Tanda Kekurangan Elektrolit saat Olahraga, Mulai dari Pusing, Mual, hingga Kejang-kejang
Misalnya sempatkan di waktu sore hari untuk berjalan kaki, jogging atau fitnes.
Selain faktor di atas, berbagai hal yang rentan menyebabkan varises terjadi ialah:
- Genetik
- Usia

- dan berat badan (obesitas).
Varicose veins atau lebih dikenal sebagai varises adalah kondisi yang menunjukkan pembuluh darah yang seharusnya ke jantung namun turun.
Hal ini disebabkan oleh clap di dalam vena mengendur.
Akhirnya menimbulkan benjolan-benjolan pada pembuluh darah dan kaki bengkak.
Baca juga: Benarkah Obesitas Disebabkan karena Faktor Keturunan? Ini Penjelasan dr. Iswandi Darwin Sp.PD
Berdasarkan penuturan Novi, hampir kebanyakan masyarakat sudah memahami ciri-ciri varises.
Sering kali yang dimengerti ialah benjolan-benjolan yang tumbuh pada area kaki.
Padahal sebenarnya, jika varises masih derajat ringan justru yang muncul adalah rasa berat dan gatal di kaki.

"Kadang-kadang pasien bingung, padahal sabun nggak ganti, sudah mandi 2 kali sehari, tetapi kulit gatal."
"Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan adalah tanda varises," terang Novi.
Hingga saat ini, kondisi yang paling banyak menyebabkan varises adalah:
Baca juga: Waspada, Varises Tidak Hanya Timbul pada Kaki tetapi Bisa di Area Mana Saja
- Genetik
- Usia
- Profesi.
Penjelasan dr. Novi Anggriyani, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jateng.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)